Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Impor Beras Bukan Lagi Solusi Bijak untuk Pemenuhan Pangan

3 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 5 Januari 2024   20:56 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beras dalam mangkuk kayu. (SHUTTERSTOCK/ERLY DAMAYANTI)

Waktu 14 hari tersebut dihitung sejak pengupasan, perendaman, sampai dengan pengeringan. Oleh sebab itu, waktu yang relatif lama ini membutuhkan ketelatenan (ketelitian) dalam pembuatannya.

Umumnya, bahan 50 kg beras siger dalam satu kali produksi akan mengurangi bobot singkong menjadi 30 kg setelah dikupas dan dibersihkan.

Kemudian, berat singkong akan menyusut menjadi 13 kg setelah melewati proses pengeringan menjadi gaplek. Selanjutnya, pada proses pembuatan menjadi beras siger bobotnya akan kembali berkurang menjadi 9 kg.

Setelah melalui berbagai tahapan produksi hingga menjadi beras siger, beras tersebut akan terbagi ke dalam dua jenis: beras yang memiliki warna cokelat muda dan beras yang memiliki warna hitam.

Warna hitam dari beras ini dihasilkan dari proses fermentasi dari beras siger. Adapun harga yang biasa dijajakan untuk per kilogramnya adalah sekitar Rp15.000.

Ubi Kayu Waxy pada Beras Siger Dapat Menyembuhkan Kanker?

Berbagai Ikhtiar telah dilakukan guna meningkatkan nilai tambah pada singkong sekaligus menambah nilai gunanya yang di antaranya diolah menjadi beras siger Lampung.

Ditinjau dari sisi kebijakan pemerintah, dukungan Pemda setempat terhadap pengembangan beras siger tertuang dalam Instruksi Gubernur Provinsi Lampung nomor 521/1159/11.06/2015 yang menginstruksikan beras siger sebagai pangan lokal unggulan Lampung.

Secara sederhana, beras siger adalah istilah untuk beras ubi kayu atau singkong, yakni beras yang dibuat dari singkong dengan bentuk produk berwarna putih, aroma netral, serta butiran menyerupai beras padi.

Beras siger tergolong sama dengan beras tiruan yang diproduksi antara lain oleh Cina dan Jepang dengan menggunakan metode ekstrusi.

Selama proses ekstrusi, komponen pangan mulai dari air, karbohidrat, hingga protein mengalami pemasakan sehingga dapat menghasilkan adonan yang viskos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun