Dalam forum perdebatan publik antara keduanya, Mondale dinilai lebih menguasai masalah dan mampu menyampaikannya dengan lebih meyakinkan, tetapi pemenang pilpres pada 1984 itu malah justru Ronald Reagan, yang sebelum banting setir menjadi politikus merupakan aktor film Hollywood.
Kendati forum debat capres tidak signifikan dalam memenangi persaingan untuk memperoleh kekuasaan, makna strategis forum itu tetap tak berkurang. Beberapa di antaranya adalah: hasil debat tersebut dapat menjadi dokumen politik, bahan analisis ilmuwan politik, serta bukti janji capres yang bersangkutan.
Lazim bahwa sebelum tampil dalam debat di televisi, para capres yang bersaing memanfaatkan jasa konsultan politik yang memiliki kepakaran dalam beretorika.
Hal-hal teknis perihal bagaimana berbicara secara tenang atau kalem, tidak ngeyel, menggebu-gebu, apalagi menyerang persona lawan debat menjadi kiat elementer yang cukup perlu diperhatikan para kontestan.
Gaya beretorika yang dewasa itu menjadi memukau bagi publik, terutama undecided voter di tengah suasana menjelang pilpres yang mulai diwarnai pertikaian sengit secara verbal antarpendukung kubu di media sosial, khususnya kolom-kolom komentar akun capres Prabowo. Kita tentunya tidak menginginkan perpecahan antar sesama di Pilpres 2019 terulang kembali.
Dalam konteks meredakan ketegangan antarpendukung masing-masing kubu capres, serta untuk memberikan wawasan kepada undecided voter itulah, sebagaimana tampak dalam perang kata-kata di media sosial, forum debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempunyai makna strategis lain, yang tak kalah krusialnya dibandingkan dengan maknanya sebagai dokumen politik.
Pesan untuk Undecided Voter dan Swing Voter
Meyakinkan orang sejatinya bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi jika itu menyangkut ajakan untuk memilih capres yang akan menentukan nasib dirinya dan orang banyak, ditambah jika dia termasuk tipe swing voter yang realistis dan populis.
Namun, paling tidak sejauh yang sudah diuraikan sejak awal tulisan ini, bahwasanya sosok Prabowo Subianto merupakan capres yang paling siap untuk memimpin negeri ini dalam menyambut Indonesia Emas 2045 ke depan. Mengapa?
Delapan misi pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran menjawab kesiapan atas kepemimpinannya. Kedelapan itu pula yang dalam hemat saya paling dibutuhkan demi berbagai tantangan besar Indonesia di depan. Terlalu panjang apabila harus dijabarkan satu per satu.
Meski begitu, kalau kedelapan misi-misi tersebut dapat diperas menjadi satu tujuan besar dan perlu segera diwujudkan adalah persatuan, konsolidasi antar elemen masyarakat, elit, dan partai, atau jika menggunakan istilah bung Karno "Gotong Royong".