Memandang hamparan laut Nusantara yang begitu luasnya, terkadang kita jadi teringat pada kisah kehebatan leluhur bangsa Indonesia sebagai pelaut ulung.
Dengan amat gagah dan beraninya, mereka menjelajah dan mengarungi samudera sampai seantero dunia. Jadi, memandangi lautan layaknya kita tengah memandangi diri sendiri.
Simbol kehebatan leluhur bangsa Indonesia sebagai bangsa pelaut (maritim) dan sebagai penjelajah samudera dunia, tidak bisa dipungkiri bahwa salah satunya adalah jejak sejarah Kapal Pinisi.
Kapal Pinisi dikenal sebagai kapal yang mampu mengitari bumi, dari Madagaskar (Afrika) sampai ke pantai barat Amerika. Konon, nama Madagaskar itu sendiri diambil dari kata "Makassar" karena dulu banyak orang Bugis yang terdampar di wilayah itu.
Kapal Pinisi juga dikenal sebagai tradisi pembuatan perahu atau kapal yang berkualitas tinggi.
Teknik pembuatan kapal tradisional Pinisi tidak menggunakan gambar teknis. Dindingnya dibuat terlebih dulu, baru kemudian diberi rangka. Sambungannya tidak menggunakan paku tapi pasak dan kulit kayu untuk menutupi celah-celah dinding lambung perahu.
Sudah cukup banyak karya (buku) maupun cerita (kronik, risalah, dan legenda), dari yang ilmiah hingga non-ilmiah, yang menulis dan menceritakan kehebatan kapal Pinisi. Dan memang, kehebatan Pinisi benar-benar terbukti.
Dengan menggunakan Kapal Pinisi, Nusantara di bawah pimpinan Kapten Gita Ardjakusumah (1986) berhasil menjelajahi Samudera Pasifik menuju Vancouver, Kanada.
Keberhasilan pelayaran itu semakin menjadikan kehebatan Pinisi dikenal dan diakui oleh dunia.
Sekilas Legenda yang Menceritakan tentang Kehebatan Kapal Pinisi