Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo Benahi Masalah Korupsi, Emang Bisa Pak?

30 September 2023   17:49 Diperbarui: 30 September 2023   17:52 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dalam Bacapres Bicara Gagasan

Jika pada ajang pilpres (pemilihan presiden) sebelum-sebelumnya kandidat Baca presiden atau bakal calon presiden hanya dapat mengutarakan visi dan misinya, saat ini masyarakat Indonesia bisa menyerap, atau bahkan mengoreksi gagasan yang dibawa oleh para Bacapres untuk periode 2024-2029.

Ya, kita beruntung dapat menyaksikan adu gagasan 3 Bacapres lewat kanal YouTube maupun website yang diwadahi oleh jurnalis wanita kenamaan, Najwa Shihab.

Dari ketiga nama Bacapres itu, tak tanggung-tanggung, Prabowo Subianto mempersembahkan 17 Program Prioritas untuk Indonesia Emas 2045.

Dari ke-17 gagasan Bacapres Prabowo tersebut di antaranya adalah:

1. Mencapai swasembada pangan.

2. Memberantas kekemiskinan.

3. Pemberantasan korupsi.

4. Meningkatkan layanan kesehatan dan obat untuk rakyat.

5. Memperkuat pertahanan negara.

6. Mencapai swasembada air.

7. Mencapai swasembada energi.

8. Penyempurnaan keuangan negara. 

9. Menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida langsung ke petani.

10. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi. 

11. Menyediakan rumah murah masyarakat desa dan rakyat yang membutuhkan.

12. Memberantas narkoba.

13. Pemerataan ekonomi, penguatan UMKM, dan pembangunan IKN.

14. Penguatan pendidikan sains dan teknologi.

15. Reformasi politik, hukum dan birokrasi.

16. Menjamin pelestarian lingkungan hidup.

17. Pelestarian seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif, dan prestasi olahraga. 

Mendengar kabar seorang menteri yang lagi-lagi terlibat tipikor (tindak pidana korupsi), gagasan yang diusung oleh Prabowo mengenai kasus korupsi yang tak juga menemui ujung harus segera ditemukan penyelesaiannya.

Karena fakta di lapangan, masalah satu ini masih menjadi penyakit yang paling menakutkan bagi kemajuan negeri tercinta ini. Duri di dalam daging. 

Maka, sudah saatnya kita benar-benar serius dalam memberantas aksi pencarian aset negara yang dilakukan orang-orang berdasi ini.

Apalagi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, bahkan sempat menyatakan bahwa korupsi pada era reformasi lebih meluas dibanding dengan era Orde Baru.

Menurutnya saat itu, kini atas nama demokrasi yang diselewengkan, korupsi tidak lagi dilakukan di pucuk eksekutif, tetapi sudah meluas secara horizontal ke oknum-oknum yudikatif, legislatif, auditif, dan secara vertikal dari pusat hingga ke daerah-daerah.

Menyedihkannya lagi, Menko Polhukam itu juga menyebut bahwa tiap warga Indonesia bisa mendapat uang Rp20 juta seandainya celah korupsi dihapus. Ucapannya itu mengutip ucapan mantan Ketua KPK Abraham Samad pada tahun 2013.

Bayangkan, betapa sejahteranya bangsa ini dengan uang Rp20 juta jika dialokasikan untuk sektor-sektor produktif? 

Sejatinya, antara pencegahan korupsi dan pemberantasan korupsi memiliki makna sangat berbeda, sehingga membutuhkan upaya dan tentu saja capaian yang sama bedanya. 

Maka dari itu, daripada capai-capai pada upaya pemberantasan (itu pun kalau bisa semua diberantas), lebih baik melakukan upaya preventif secara besar-besaran guna menjauhkan pejabat publik dari celah melakukan korupsi.

Jika upaya yang selama ini sudah dilakukan oleh lembaga terkait, dalam hal KPK ini KPK, belum cukup membuahkan hasil, maka sekarang lah kita mesti lebih menyempurnakan ikhtiar bersama-sama. 

Saya suka dengan kalimat dari seorang (mantan) motivator ternama yang dulu kerap tampil di Metro TV.

Kira-kira begini katanya.

Pada dasarnya orang itu baik dan jujur, tapi kebaikan dan kejujuranya ada level-levelnya tersendiri. Misal, suatu ketika ada orang yang melihat uang Rp1.000 terjatuh dari saku seseorang di depannya, lalu dia panggil si empunya dengan lantang dan mengembalikan uang tersebut.

Jika yang terjatuh adalah uang Rp10.000, dia sedikit menurunkan teriakannya. Namun, apa yang terjadi bila nilainya uang Rp.100.000? tanpa berpikir panjang, dia injak uangnya, lihat kanan-kiri, dan begitulah.. 

Sebagai tokoh negarawan yang dalam beberapa kesempatan menyatakan sangat anti dengan tindakan korupsi, inilah momentum Prabowo Subianto untuk secara cermat dan akurat dalam merumuskan tindakan pencegahan dan pemberantasan korupsi, sehingga mampu mendulang lebih banyak dukungan lintas generasi untuk memenangkannya sebagai presiden RI ke-8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun