Jadi, di dalam menulis, prinsip yang harus kita genggam, yakni bahwa kita menulis juga untuk dinikmati semua orang. Bahkan, akan lebih bagus jika anak kecil pun tanpa kesulitan berarti dapat memahami tulisan kita.
Sementara itu, untuk kaidah yang lebih bersifat teknis, di dalam kegiatan menulis, kita juga butuh untuk menggunakan kalimat secara efektif.
Kalimat efektif ialah kalimat-kalimat pendek tertentu, yang dengannya kita menghilangkan atau menjauhi berbagai penggunaan kata serapan yang tidak diperlukan.
Dengan menggunakan  kalimat-kalimat efektif tersebut, maka pandangan lama segera terpatahkan, sedangkan pandangan baru bisa kita tawarkan.
Hal ini pada gilirannya membuka mata kita semua, sekaligus membebaskan kita dari salah pemahaman.
Hal penting lainnya yang juga patut untuk kita perhatikan adalah, kita harus mampu melepaskan "keinginan berlebihan" untuk menulis. Maksudnya, kita amat perlu membiarkan ide dan kosakata yang tersimpan di kepala kita mengalir dan menggerakkan tangan kita saat menulis.
Inilah yang disebut dengan kebijaksanaan Wu Wei; sebuah budaya yang pernah berkembang pada masa Kedinastian Cina.
Adapun istilah Wu Wei biasa diterjemahkan sebagai "usaha tanpa usaha", yang juga berarti spontanitas.
Ini merupakan suatu kondisi batin, yang mana meredanya ego pribadi untuk membiarkan alam yang bekerja melalui tubuh manusia.
Dan ini pula merupakan "usaha yang melepas segala jenis usaha" (effortless effort), untuk mengubah batin kita menjadi alamiah sepenuhnya.
Hanya dengan kesadaran seperti ini, menulis berarti tidak hanya mampu menyembuhkan, tetapi juga suatu usaha menciptakan kehidupan.