Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Ada yang Sia-Sia bagi Seorang Muslim

24 Juni 2023   12:14 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:57 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Ustadz Khalid Basalamah, Lc., M.A. 

Agama Islam adalah panduan hidup (way of life), sesuatu yang akan selalu mengontrol mengawasi membantu dan menjelaskan kepada kita mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.

Dengan agama ini kita tahu mana makanan yang mana minuman, mana pakaian, mana pendapatan, dan mana pergaulan yang boleh dan tidak boleh.

Agama ini jauh lebih kita butuhkan daripada makanan pada saat lapar, minuman pada saat haus, tempat tidur dan istirahat, pada saat kita sudah letih, bahkan obat saat kita sedang sakit karena agama akan menunjukkan kepada kita mana makanan, minuman, tempat tidur dan obat yang boleh dan mana yang tidak boleh. Itulah fungsi agama saudaraku seiman.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan dalam surah Az Zumar [39] ayat 22 "Siapapun yang Allah lapangkan dadanya sejak lahir atau mendapatkan petunjuk Islam pada saat dewasa, maka mereka benar-benar berada di atas cahaya Tuhannya."

Wajib

Setelah kita menjadi seorang Muslim, seluruh kegiatan atau aktivitas kita selama bukan dosa, hanya ada dua (yang boleh dikerjakan), yakni bagian daripada perintah agama atau hal yang mubah. Berikut ini kita akan mempelajari beberapa hal yang hukumnya wajib:

  1. Salat

Perintah agama ada yang hukumnya wajib dan ada yang sunnah untuk dilakukan, atau ada yang dibolehkan yang sifatnya mubah. Ibadah yang wajib misalnya salat lima waktu kita. Jika ini dikerjakan dengan konsisten, keutamaan atau pahalanya ada begitu banyak apabila disebutkan satu per satu. Namun di antara ganjaran dari salat yang dikatakan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam yaitu:

"Perumpamaan salat lima waktu adalah seperti sungai yang mengalir dengan sangat deras di depan rumah seseorang di antara kalian, yang dia mandi sehari 5 kali. Apakah kalian menemukan ada kotoran di badan orang tersebut?"

Tentu saja tidak. Begitulah perumpamaan salat lima waktu yang hanya butuh dikerjakan selama 5-10 menit. Maksimal Subuh 10 menit, Dzuhur 10 menit, Ashar 10 menit, Maghrib dan Isya 10 menit. Kita masih punya 23 jam ditambah 10 menit yang bisa kita gunakan untuk melakukan aktivitas yang lainnya.

Dan, kata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam salat adalah amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika salatnya baik maka beruntunglah orang tersebut, bila salatnya rusak maka rugilah dia.

Dalam riwayat lain dikatakan "Salat itu bila baik kualitasnya maka akan membantu amal-amal yang lain. Sebaliknya, jika salatnya buruk maka akan mengganggu amal-amal yang lain,"  lalu kata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam lagi "Jika seandainya amal salat wajibnya itu kurang baik, Allah memerintahkan malaikat untuk mencari salat-salat sunnah-nya, kemudian disempurnakanlah salat wajibnya yang kurang baik dengan salat sunnah yang pernah dikerjakannya."

  1. Zakat

Contohnya lagi pada zakat yang hanya harus dikeluarkan setahun sekali dengan dua syarat haul (masa kepemilikan harta sudah berlalu selama 12 bulan Qamariyah/tahun Hijriyah) masa setahun (12 bulan), dan dalam 12 bulan itu nisab kita selalu stabil atau kadar minimal zakat (harta) kita 85 gram emas. Total tabungan dan investasi pada bulan Januari ada 85 gram emas, tentu saja dinilai pada saat itu berapa nilai 1 gram emasnya dari 85 gram tadi. 

Februari juga sama sampai Desember dalam 1 tahun semuanya sama. Maka, di saat itu nanti kita mengeluarkan 2,5% untuk kita berikan kepada 8 golongan yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, di antaranya orang fakir dan miskin, para mualaf, orang yang terlilit utang, dan untuk membebaskan budak.

Bila seandainya dalam 12 bulan itu misalnya pada bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga, bulan keempat, bulan kelima kita masih stabil punya 85 gram emas, ternyata bulan keenam atau bulan ketujuh harta kita berkurang dari yang semula 85 gram emas karena kita sakit dan berobat bayar rumah sakit misalnya, atau kita butuh untuk biaya sekolah anak, maka di saat itu berarti hitungan haul kita yang satu tahun batal dan dimulai lagi nanti pada bulan di mana 85 gram emas itu pernah tercapai. Jadi, zakat itu sangat ringan hanya jika dalam satu tahun terpenuhi 85 gram emas non-stop selama 12 bulan, dan baru kita keluarkan hanya 2,5 % yang tujuannya untuk membersihkan harta kita.

  1. Puasa Ramadhan

Begitu juga dengan puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah terapi kesehatan selain merupakan ibadah. Dua belas bulan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kita kesempatan dalam beraktivitas. Dalam satu tahun, 11 bulannya kita diperbolehkan Allah makan dan minum yang panas dan dingin. Memakan makanan yang gurih, pedas, dan lainnya. Segala macam tubuh kita ini kalau robot mungkin sudah rusak diakibatkan masuknya berbagai macam variasi makanan dan minuman ke dalam tubuh kita.

Maka dengan puasa Ramadhan itu, kita melalukan terapi kesehatan di mana untuk sementara kita tidak makan dan minum dulu di waktu tertentu, dan aturan itu justru memang di waktu-waktu yang biasanya kita makan, mulai pagi sampai malam sampai (waktu Maghrib). Lalu, kita diberikan kesempatan untuk buka puasa setelah itu kemudian makan sahur. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam mengingatkan kita "Sebaik-baik makanan buka puasa dan sahur bagi seorang muslim adalah kurma."

Jadi hikmahnya, dengan berpuasa kita diajarkan terapi untuk mengontrol makanan kita. Inilah mengapa setiap kali tiba Idul Fitri, yang mana kita pasti ramai silaturahmi dengan keluarga keluarga, meski ada begitu banyak hidangan Hari Raya Lebaran seperti ketupat dan segala macam makanan, biasanya di hari pertama Idul Fitri kita makan sedikit saja sudah kenyang. Alasannya, karena perut kita sudah mulai "normal" kembali setelah menjalani terapi kesehatan alih-alih ada orang yang meninggal karena puasa.

  1. Haji

Begitu juga dengan ibadah haji yang hanya sekali seumur hidup wajibnya. Itupun bagi yang mampu. Bagi kita yang belum diberi kemampuan oleh Allah tidak masalah.

Sunnah

Kemudian ada ibadah yang sunnah yang bersifat tambahan. Salat sunnah, puasa sunnah, sedekah, umroh yang semuanya ini berfungsi sebagai penyempurna dan pelengkap pahala yang wajib sebelumnya. Misalnya, salat sunnah fungsinya untuk membantu dan melengkapi kekurangan salat wajib yang kurang maksimal. Nantinya seandainya pun sudah salat wajib dengan baik, maka salat sunnah kita akan bernilai pahala tambahan.

Begitu juga dengan puasa sunnah Senin dan Kamis, puasa di tanggal 13, 14, 15 Hijriyah setiap bulannya, puasa Daud (satu hari puasa dan satu hari tidak), yang kesemuanya itu untuk melengkapi puasa wajib.

Hal yang sama juga berlaku dengan sedekah harian yang akan menyempurnakan kekurangan zakat atau menambah pahala jika memang sudah sempurna.

Begitu pun dengan umroh yang menyempurnakan haji kita. Maka amalan sunnah ini indah sekali dan semuanya bernilai pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Mubah

Selain ibadah yang hukumnya wajib dan sunnah, ada juga aktivitas yang mubah. Mubah adalah mubah sesuatu aktivitas yang boleh kita lakukan karena tidak diharamkan dalam agama, tetapi juga tidak ada nilai pahalanya seperti makan, minum, tidur, mandi, olahraga dan lain-lain.

Akan tetapi yang mubah ini menurut Syekh Abu Bakar rahimahullah, "Indahnya Anda menjadi seorang muslim dan tidak ada yang sia-sia, Anda bisa mengubah sesuatu yang mubah menjadi sunnah," Lantas, bagaimana caranya supaya melakukan yang mubah menjadi ada nilai pahalanya. Bagaimana caranya supaya makan, minum, mandi, tidur, dan berolahraga kita dan hal-hal yang lainnya ini bernilai pahala di sisi Allah?

Di sini letak keunikaannya, kita bisa mengubah berbagai kegiatan tersebut menjadi sunnah dengan niat. Niat ini luar biasa karena niat saja sudah cukup akan membuat kita panen pahala yang luar biasa daripada kita tidur kosong hanya karena capai lalu tidur malam hari dan selesai.

Mengapa kita tidak niatkan dalam hati tidur ini guna memberikan haknya jasad Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah sebagai pencipta jasad kita ini memberikan juga sinyal-sinyal tubuh kita di antaranya mengantuk supaya kita istirahat dan memberikan hak jasad kita.

Begitu juga dengan makan dan minum, bukan hanya sekedar kita lapar lalu makan dan kita haus lalu minum, tidak hanya sekedar menghilangkan rasa lapar dan dahaga, tetapi niatkan untuk memberikan haknya jasad. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam berkata kepada dua sahabat beliau, "Jasad mempunyai haknya, keluargamu mempunyai hak, Tuhan mempunyai hak," Jadi, kita memperoleh pahala jika memberikan hak kepada jasad ini.

Begitu juga pada saat mandi dan olahraga, yang biasa lakukan dengan niat dan motif biasa-biasa saja, mulai saat ini kita perlu mengubah semua niat kita sebelum mulai beraktivitas.

Kekuatan Niat

Tak kalah pentingnya, sebuah hadits berikut ini merupakan salah satu hadits Ustadz Khalid yang mana selalu beliau ingat-ingat dan bacakan di setiap pengajian. Kita pun perlu juga untuk merenungkan dan mengamalkan dengan sungguh-sungguh hadist Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma yang beliau mengatakan bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam menyampaikan tentang Wahyu dari Tuhannya (Hadits Qudsi).

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam meriwayatkan dari Tuhannya Yang Maha berkah dan Maha Tinggi "Sesungguhnya Allah telah mencatatkan dan menentukan semua balasan atas kebaikan dan dosa-dosa dan menjelaskan. Siapa yang BARU NIAT ingin mengerjakan satu perbuatan baik, sementara dia belum melakukannya, Allah akan mencatat di sisinya sebagai satu pahala lengkap,"

Maka, cerdas lah menjadi seorang muslim, tidak menyia-nyiakan apa pun karena semua bisa bernilai pahala di sisi Allah Ta'ala. Jangan hanya tidur tetapi niatkan ingin salat malam dan kita mendapat 2 pahala sekaligus. Bila sebelumnya niat untuk memberikan hak jasad dapat pahala, kita niatkan lagi bahwa nanti jika tertidur lalu insya Allah tengah malam ingin bangun untuk salat sehingga kita pun mendapat pahala salat tahajud.

Kemudian Nabi melanjutkan, "Kalau dia niat untuk mengerjakan amal baik itu, lalu dia kerjakan apa yang dia niatkan itu maka Allah akan catat di sisi-Nya 10 kali lipat dari pahala ibadah itu,"

Artinya kita mendapat 10 kali lipat dari salat malam, 10 kali lipat dari pahala sedekah, 10 kali lipat dari pahala zikir, membaca Al-Quran, berbakti kepada orangtua, menjenguk orang sakit, dan apa pun yang kita niatkan dicatatkan 10 kali lipat, bahkan sampai 700 kali lipat sampai kepada yang tak terhingga (tergantung kadar keikhlasan, kualitas dan kuantitas salat kita). Maka ini semua akan memberikan pahala ekstra dan mari kita selalu sandingkan dengan niat.

Sebagai penutup artikel ini, mari kita lanjutkan hadist Nabi berikut, "Dan, apabila seseorang niat ingin mengerjakan dosa zina, bohong, menipu, memukul, membunuh, atau apa saja dari keburukan lalu dia batalkan karena dia tahu dosa, maka Allah akan catatkan baginya satu pahala lengkap. Jika dia melakukan niat dari dosa tersebut Allah hanya catatkan satu dosa."

Sahabat, perhatikan hadis yang lain kata Nabi Shallalhu 'Alaihi wa sallam bahwa di dunia ini terdapat 4 golongan manusia. Golongan pertama adalah seorang hamba yang Allah karuniai harta dan ilmu dan dia takut kepada Allah akan harta dan ilmunya tersebut. Maka, dengan hartanya itu dia orang lain dan keluarganya, dan dengan ilmunya dia ajarkan kepada orang lain dengan ikhlas. Ini adalah manusia yang paling baik.

Golongan kedua mempunyai ilmunya tetapi tidak memiliki harta. Dengan niatnya yang tulus dalam hati dia mengatakan "Ya Allah kalau seandainya engkau memberikan aku seperti orang ini aku juga akan melakukan yang sama." Maka dia akan dapat pahala yang sama dengan golongan yang pertama.

Sementara untuk golongan ketiga ini dia seorang hamba yang Allah karunia harta tapi tidak diberikan ilmu dan tidak pernah mau belajar agama. Dia habiskan hartanya di jalan yang salah tanpa ada ilmu seperti misalnya pergi ke diskotik, bar, berzina, dan lain-lain. Orang seperti buruk sekali.

Terakhir untuk golongan yang keempat bahkan lebih buruk lagi. seorang hamba yang Allah tidak berikan ilmu juga harta lalu dia berkata, "Kalau seandainya saya punya harta seperti dia (sambil menunjuk orang di golongan ketiga tadi yang menghabiskan harta di jalan maksiat), maka dengan niatnya itu mereka sama mendapatkan dosanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun