Dan, kata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam salat adalah amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika salatnya baik maka beruntunglah orang tersebut, bila salatnya rusak maka rugilah dia.
Dalam riwayat lain dikatakan "Salat itu bila baik kualitasnya maka akan membantu amal-amal yang lain. Sebaliknya, jika salatnya buruk maka akan mengganggu amal-amal yang lain," Â lalu kata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam lagi "Jika seandainya amal salat wajibnya itu kurang baik, Allah memerintahkan malaikat untuk mencari salat-salat sunnah-nya, kemudian disempurnakanlah salat wajibnya yang kurang baik dengan salat sunnah yang pernah dikerjakannya."
Contohnya lagi pada zakat yang hanya harus dikeluarkan setahun sekali dengan dua syarat haul (masa kepemilikan harta sudah berlalu selama 12 bulan Qamariyah/tahun Hijriyah) masa setahun (12 bulan), dan dalam 12 bulan itu nisab kita selalu stabil atau kadar minimal zakat (harta) kita 85 gram emas. Total tabungan dan investasi pada bulan Januari ada 85 gram emas, tentu saja dinilai pada saat itu berapa nilai 1 gram emasnya dari 85 gram tadi.Â
Februari juga sama sampai Desember dalam 1 tahun semuanya sama. Maka, di saat itu nanti kita mengeluarkan 2,5% untuk kita berikan kepada 8 golongan yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, di antaranya orang fakir dan miskin, para mualaf, orang yang terlilit utang, dan untuk membebaskan budak.
Bila seandainya dalam 12 bulan itu misalnya pada bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga, bulan keempat, bulan kelima kita masih stabil punya 85 gram emas, ternyata bulan keenam atau bulan ketujuh harta kita berkurang dari yang semula 85 gram emas karena kita sakit dan berobat bayar rumah sakit misalnya, atau kita butuh untuk biaya sekolah anak, maka di saat itu berarti hitungan haul kita yang satu tahun batal dan dimulai lagi nanti pada bulan di mana 85 gram emas itu pernah tercapai. Jadi, zakat itu sangat ringan hanya jika dalam satu tahun terpenuhi 85 gram emas non-stop selama 12 bulan, dan baru kita keluarkan hanya 2,5 % yang tujuannya untuk membersihkan harta kita.
Puasa Ramadhan
Begitu juga dengan puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah terapi kesehatan selain merupakan ibadah. Dua belas bulan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kita kesempatan dalam beraktivitas. Dalam satu tahun, 11 bulannya kita diperbolehkan Allah makan dan minum yang panas dan dingin. Memakan makanan yang gurih, pedas, dan lainnya. Segala macam tubuh kita ini kalau robot mungkin sudah rusak diakibatkan masuknya berbagai macam variasi makanan dan minuman ke dalam tubuh kita.
Maka dengan puasa Ramadhan itu, kita melalukan terapi kesehatan di mana untuk sementara kita tidak makan dan minum dulu di waktu tertentu, dan aturan itu justru memang di waktu-waktu yang biasanya kita makan, mulai pagi sampai malam sampai (waktu Maghrib). Lalu, kita diberikan kesempatan untuk buka puasa setelah itu kemudian makan sahur. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam mengingatkan kita "Sebaik-baik makanan buka puasa dan sahur bagi seorang muslim adalah kurma."
Jadi hikmahnya, dengan berpuasa kita diajarkan terapi untuk mengontrol makanan kita. Inilah mengapa setiap kali tiba Idul Fitri, yang mana kita pasti ramai silaturahmi dengan keluarga keluarga, meski ada begitu banyak hidangan Hari Raya Lebaran seperti ketupat dan segala macam makanan, biasanya di hari pertama Idul Fitri kita makan sedikit saja sudah kenyang. Alasannya, karena perut kita sudah mulai "normal" kembali setelah menjalani terapi kesehatan alih-alih ada orang yang meninggal karena puasa.