Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Foto Lama

20 Juni 2023   17:20 Diperbarui: 15 Juli 2023   16:33 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Sandy Novan Wijaya

Tetapi Saka segera menyadari satu hal, bahwa ternyata waktu selama itu juga belum cukup untuk melakukan perubahan bagi Lara. Ia sudah benar-benar menyerah. Tidak ada yang harus diperjuangkan lagi. Kecewa memang, tapi begitulah kadang hidup memberikan pengajarannya. Toh, mereka berdua seolah-olah dipertemukan semesta hanya untuk berdebat dan saling bertentangan dalam segala hal.

Dan yang terpenting, Saka tak henti-hentinya mendoakan kepada Sang Pemilik Hati. Ia terus bermunajat agar Lara terus berada dalam penjagaan-Nya, karena memang Saka tidak pernah ingin meninggalkan sekecil apa pun luka di hati wanita itu. Saka ingin agar Lara hidup bahagia di setiap langkah kakinya.

Saka telah belajar bahwa menyayangi sesuatu bukan berarti harus selalu mengajaknya untuk mengayuh sepeda yang sama. Karena memiliki sesuatu tidak selalu harus yang kasat mata.

Teruntuk Lara, kepada siapa pun pada akhirnya hatinya akan berlabuh untuk selamanya, Saka selalu berharap bahwa sosok itu mampu membimbingnya dengan lebih baik dan bijak. Mampu menasihati tanpa perlu menyakiti. Menjaga untuk selalu menjadikannya berharga. Saling memahami dalam setiap apa pun keadaannya tanpa harus bersikeras dalam membela egonya sendiri.

"Hai, Saka. Assalamualaikum". Sebuah pesan WhatsApp cukup membuyarkan lamunannya di sore itu, dan kemungkinan Saka akan tetap di tempatnya entah sampai kapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun