Bacalah Surat Ini
Kasih;
Ini sebuah surat, aku tulis untukmu. Jika kamu berkenan, kelak bacalah.
Aku mencintaimu dari jarak yang jauh ini;
Menafikan insan dekat yang mudah saja kujadikan kekasih.
Bukan, bukan sebab apa-apa, aku tak melakukan itu, kecuali sebab dirimu.
Aku takut, jika aku terlalu liar membuka mata;
Aku akan kecewa, melepas mutiara sepertimu.
Bukan, bukan sebab apa-apa, aku tabah disiksa rindu, ditertawakan jarak, dan dikangkangi sepi, kecuali hatiku telah terpaut hanya padamu.
Bahkan, wangi tubuhmu masih segar di penciumanku.
Bahkan, wajahmu masih binar di kepalaku.
Bahkan, jalan-jalan yang senantiasa kau lewati, terus aku lewati pula demi membunuh rindu.
Di setiap sudut kota, tempat di mana kamu pernah berada, ingin kudatangi, sebab aku mencintainya, mencintai apa-apa yang pernah kamu sentuh dan kamu lihat.
Kasih;
Aku laki-laki, mataku tak bisa dibohongi.
Sering kali ujian datang;
Bertubi-tubi.
Aku takut, ber-istighfar mengingat-Nya, lalu mengingatmu.
Maka terjagalah aku.
Bagiku, hatimu adalah amanah.
Dan, setia adalah kehormatan yang harus kujaga.
Bagimu saja aku ingin merasa rumah
terus dirindukan saat kau jauh entah di mana.
Bagimu saja kuingin menjelma sangkar tempat merpati pulang setelah lelah.
Kasih;
Aku mencintaimu dari jarak ini.
Dari kedalaman hati, semoga engkau selalu merasa beruntung untuk aku cintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H