Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bacalah Surat Ini

18 Juni 2023   13:54 Diperbarui: 19 Juni 2023   05:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surat. (Sumber: Sorisomoonbooks)

Bahkan, wajahmu masih binar di kepalaku.

Bahkan, jalan-jalan yang senantiasa kau lewati, terus aku lewati pula demi membunuh rindu.

Di setiap sudut kota, tempat di mana kamu pernah berada, ingin kudatangi, sebab aku mencintainya, mencintai apa-apa yang pernah kamu sentuh dan kamu lihat.

Kasih;

Aku laki-laki, mataku tak bisa dibohongi.

Sering kali ujian datang;

Bertubi-tubi.

Aku takut, ber-istighfar mengingat-Nya, lalu mengingatmu.

Maka terjagalah aku.

Bagiku, hatimu adalah amanah.

Dan, setia adalah kehormatan yang harus kujaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun