Begini, Puan
Begini, Puan.
Sebentar, biar kurapikan cara dudukku;
Baca juga: Cerpen: Hati yang Terbaring di Pusara
Mari puan, kita mulai pembicaraan.
Begini, semenjak kita bertemu;
Tatap matamu meninggalkan racun di kepalaku.
Merambat, merusak fungsi hati.
Baca juga: Cerpen: Hari Bersama Ibu
Di hari-hari yang lalu aku tak suka menunggu-nunggu;
Tapi semenjak kejadian itu, aku menjelma kaktus yang tabah di padang pasir;
Menunggu kabarmu saban hari dalam rasa yang khawatir.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!