Mohon tunggu...
Sandy Meirizka Rahmad
Sandy Meirizka Rahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi semester 1

Sandy Meirizka Rahmad, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi semester 1, Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyongsong Pemilu 2024 di Tengah Isu Kebebasan dan Koalisi Partai

15 Oktober 2024   11:54 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:18 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerindra, di bawah Prabowo, telah menjalin kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi ini mencoba memanfaatkan basis dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama dan kelompok nasionalis.

NasDem, PKS, dan Demokrat bersatu mendukung Anies Baswedan. Koalisi ini mencerminkan persatuan partai-partai yang ingin mengusung perubahan dari arah kebijakan pemerintah saat ini. Namun, tantangan koalisi ini adalah menghadapi mesin politik PDIP dan Gerindra yang lebih kuat.

Koalisi partai memainkan peran besar dalam menentukan arah kampanye serta strategi politik untuk merebut hati pemilih. Namun, koalisi juga rentan terhadap perpecahan jika kepentingan partai-partai pendukung tidak terakomodasi dengan baik.

3. Isu Kebebasan Sipil: Demokrasi dalam Tantangan


Selain dinamika koalisi dan persaingan kandidat, salah satu isu yang menjadi sorotan dalam Pemilu 2024 adalah kebebasan sipil. Berbagai elemen masyarakat menilai bahwa kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia terancam oleh sejumlah kebijakan pemerintah, termasuk pengesahan UU Cipta Kerja dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Banyak aktivis dan organisasi masyarakat sipil menyuarakan kekhawatiran bahwa aturan-aturan baru ini dapat digunakan untuk membungkam kritik terhadap pemerintah, mengancam kebebasan pers, dan membatasi hak-hak warga negara. Sementara itu, pemerintah berpendapat bahwa regulasi ini diperlukan untuk menjaga stabilitas nasional dan menciptakan lingkungan hukum yang lebih kondusif bagi pembangunan ekonomi.

Isu-isu terkait kebebasan ini diperkirakan akan memengaruhi pilihan politik sebagian masyarakat, terutama generasi muda yang aktif di media sosial dan cenderung lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah. Perdebatan seputar kebebasan sipil ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas politik dan perlindungan hak-hak demokratis.


4. Harapan Pemilih dan Masa Depan Demokrasi


Pemilu 2024 akan menjadi penentu arah masa depan Indonesia, baik dari segi politik, ekonomi, maupun sosial. Harapan masyarakat terhadap pemilu ini sangat besar, terutama dalam hal mengatasi masalah-masalah utama seperti ketimpangan ekonomi, korupsi, dan penegakan hukum yang adil.

Pemilih Indonesia diharapkan semakin cerdas dalam menentukan pilihan politik mereka, bukan hanya berdasarkan figur calon presiden, tetapi juga pada program-program yang diusung oleh partai-partai politik. Selain itu, pengawasan publik terhadap proses pemilu, baik melalui media maupun lembaga independen, juga sangat penting untuk memastikan transparansi dan kejujuran.

Dalam beberapa bulan ke depan, dinamika politik Indonesia akan terus bergulir dengan cepat. Baik dari segi pembentukan koalisi, persaingan kandidat, maupun isu-isu kebijakan yang mempengaruhi suara pemilih. Pemilu 2024 akan menjadi ujian besar bagi demokrasi Indonesia, dan bagaimana negara ini dapat menjaga komitmennya terhadap prinsip-prinsip demokrasi sambil menghadapi berbagai tantangan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun