Banyak yang merasa bahwa genre tersebut telah memenuhi pasar manga dan anime. Pada tahun 2017, penerbit Kadokawa juga melarang cerita Isekai dalam kontes novel mereka. Pada anime Spring 2023 saja setidaknya terdapat 5 anime yang menggunakan genre Isekai.
Selain karena menjamurnya genre isekai, banyak anime isekai dikritik karena sering menggunakan formula yang sama. Protagonis di dunia asalnya merupakan orang lemah ketika berpimdah ke dunia lain tiba-tiba menjadi orang yang overpower.Â
Tidak lupa juga menambahkan fan service berupa harem dan ecchi. Tema video game ataupun mekanisme dunia fantasi seperti RPG pun tidak luput untuk digunakan. Miskupun memiliki formula yang sama, genre Isekai ini tetap menjadi genre yang populer dan digemari oleh banyak orang.
Hal ini kemudian, tidak bisa dipungkiri, mengakibatkan banyak anime isekai memiliki kualitas yang rendah dan terkesan hanya memanfaatkan genre isekai yang sedang populer. Banyak juga anime Isekai yang menjadikan karakter perempuan sebagai daya tariknya saja.
Tidak ada solusi yang pasti untuk menyelesaikan permasalahan yang menghinggapi genre isekai. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang sekiranya bisa dilakukan.Â
Pertama adalah merehatkan sejenak anime dengan genre isekai. Para studio anime jika memungkinkan untuk beberapa waktu perlu untuk tidak mengadaptasi cerita isekai terlebih dahulu atau setidaknya kurangi jumlah anime isekai di setiap musimnya.Â
Kedua adalah membuat anime isekai dengan premis yang berbeda dengan anime isekai kebanyakan. Misalnya tokoh protagonis bisa melakukan hal lain sekedar menjadi pahlawan dan melakukan perjalanan ketika sampai di dunia yang baru.Â
Banyak anime isekai yang sejatinya mengusung premis yang berbeda. Sebut saja Hamefura yang menempatkan protagonis sebagai villain dan lebih berfokus pada kisah romantis, Isekai Shokudou yang menjadikan restoran dan masakan sebagai fokus, dan Isekai Ojisan yang menceritakan seorang paman yang kembali dari dunia lain.Â
Anime-anime tersebut memberikan suatu yang angin segar kepada genre isekai yang kerap dikaitkan dengan karya kualitas rendah dan hanya untuk mengeruk uang saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H