PLAN
Maba ditargetkan memiliki karakter yang ideal: disiplin, bisa bekerja dalam tim atau individu, kerja tanpa disuruh dan diawasi, jujur dapat dipercaya, mudah gaul dengan yang lain, mampu memimpin, pembuat laporan yang bagus. Ideal sekali, ya? Sengaja.Â
Target ini untuk maba, panitia, dan senior. Kita kejar prosesnya untuk pencapaian ideal tersebut. Hasil? Nanti mengikuti. Kalau tidak sesuai target? Berarti kita ada kesempatan untuk improvisasi, mana proses yang dapat dikembangkan lebih dalam.
DO
Apa saja yang harus direncanakan? Buat rencana yang lebih rinci. Contohnya seperti membuat teh manis sama warna sama rasa seperti cerita di atas. Ini metode lama, tapi efektif.Â
Secara tersirat, idealnya, mahasiswa baru dapat membuat prosedur kerja bagaimana untuk mencapai itu semua. Kalau di perusahaan istilahnya SOP (Standard Operating Procedure).Â
Dalam pembuatan SOP idealnya akan terjadi diskusi, kerja tim, kelompok kerja. Dan biasanya kalau sudah ada tugas-tugas dari panitia, nanti ada istilah 'yang kerja itu-itu lagi orangnya'.Â
Tidak apa, itu normal. Toh di perusahaan pun tidak semua jadi manajer. Ada yang jadi peneliti, operator, leader, dan plant manager. Berbagi peran.
 Contoh lainnya, buku perkenalan (buper). Ini juga metode lama. Tapi pengemasannya bisa lebih inovatif. Dari 'buper' itu final project-nya adalah membuat buku profil angkatan, profil civitas akademik.Â
Dari situ nanti terlihat mana yang ada bakat menulis, layouting, fotografi, kartunis, dan lainnya. Beri tenggat waktu yang proporsional dan wajar untuk setiap project. Hasil buku tersebut nanti diberikan ke jurusan. Lebih terasa manfaatnya untuk semua elemen di jurusan.
 Bagaimana dengan elemen panitia seperti tatib, acara, pubdok, rohani, olahraga, dan lain-lain? Hemat saya, integrasikan semuanya. Pemisahan sesi tatib seperti jaman dulu dengan metode suasana mencekam, bentak-bentakan, kurang relevan di jaman sekarang.Â