"Iya,,, sebentar,,, masih siap. Kau juga kenapa tidak buka saja pintu kamar untuk kasih bangun."
"kau kan tidak suka saya buka pintu kamar kalau kau sementara tidur. Nanti kita buka habis kau mengomel lagi." Jawab Indri dengan nada cetus.
"Sudah nih,,,, ayoh jalan sudah." Kata Yana sambil mengambil tas dan mengunci kamarnya.
Seperti biasanya, karena dari kos ke kampus sangat dekat, mereka selalu berjalan kaki menyusuri lorong jalan pintas ke kampus. Pagi ini mereka berjalan dengan sangat cepat, sesekali mereka berlari seperti siput.
"Ayo cepat,, bisa - bisa kita tidak dibiarkan masuk." Kata Yana dengan wajah sedikit panik. Mata kuliah hari ini adalah statistic, dosennya sangat menghargai waktu. Telat lebih dari 10 menit, mahasiswa tidak di perbolehkan masuk dan dilarang absen. Perkuliahannya di mulai jam 09.00, dan sekarang sudah 09.04, waktu mereka tersisa 6 menit. Ternyata keberuntungan masih berpihak pada mereka. Tepat pukul 09.09 mereka tiba dan bergegas masuk ke ruang kelas mereka.
"1 menit lagi tutup pintunya dan bagi mahasiswa yang terlambat nggak boleh ikut matakuliah saya." Kata wanita cantik itu yang adalah dosen statistic mereka. Dia sangat pintar dan Yana sangat menyukai paras serta gaya bicaranya yang sangat cerdas.
2 jam perkuliahan dan akhirnya selesai juga. Karena hari ini hanya 1 matakuliah, seperti biasa yana dan Indri bergegas kembali ke kos. Mereka bukan mahasisa yang suka menghabiskan waktu di kampus, mereka lebih senang melakukan banyak hal di kos.
" Heyyyyyy,,,,, kuliahnya sudah selesai...?" seketika terdengar suara lelaki dari balik pintu kelas. Yana yang sedang menunduk mencabut charger notebooknya pun beranjak mengangkat kepalnya, melihat siapa yang mengajaknya bicara.
"Heyyyy gila nih.... Kau tidak ikut kuliah statistic tadi?" tanya Yana pada pria itu dengan gaya bicaranya yang khas NTT.....
"Telat 1 menit senu (dalam bahasa Flores Ende artinya gila),,,,, Jao(dalam bahasa Flores Ende artinya saya) lari dari kos, sampai sini pintu ruangan sudah tutup,, aisshhhh jao stress parah." Jawab pria itu sembari menarik kursi dan duduk di samping Yana.
"Kau parah betul,,,, sudah berapa kali kau absen? Bisa - bisa kau tidak ikut ujian nanti." Sambung indri dari arah belakang pria itu..
