Jadi ketika kita memiliki satu menit terakhir, kita tidak kelabakan memikirkan orang tua, saudara, orang terkasih, kita tidak usah pusing pusing mencari cara harus meminta maaf dan mengampuni siapa, karena satu menit terakhir hidup kita, alangkah indahnya jika bisa menarik nafas panjang, tersenyum sambil menutup mata, mengucapkan syukur tak terkira pada Tuhan yang sudah memberi kesempatan kita hidup dan berkarya.
Agar dalam satu menit terakhir hidup kita, yang kita pikirkan adalah Tuhan dan indahnya perjumpaan kita kelak bersama DIA.
Tiba tiba damai menelusup dalam hati saya. Terima kasih Tuhan, saya belajar.
Sandra
Malang, 12 juli 2011
Dini hari
Hiduplah seolah tinggal semenit waktu kita didunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H