Mohon tunggu...
Sandra Aulia Putri
Sandra Aulia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

whatever you decide, just make sure that it makes you feel good about who you are.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gejolak Semangat Juang!

18 November 2021   22:18 Diperbarui: 26 Februari 2022   09:38 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Iya nak, jaga dirimu, gali lah ilmu dengan sungguh sungguh dan jikalau menghadapi rintangan pun kau tak boleh berputus asa" kata ibu diiringi senyuman.

 Itulah sifat Yos sudarso ibaratkan seribu anjing menyalak gunung takkan runtuh.

 Setelah mengantongi restu dari ibu bapak, Yos mulai menimba ilmu di sekolah pelayaran itu, tak puas akan ilmu yang ia dapatkan di sana, Yos kembali merejang pendidikan opsir di bawah naungan pemerintahan Jepang. 

Setahun berlalu begitu saja, ia menjadi lulusan paling unggul di sekolahnya, Sebab yang di  perbincangkan orang orang di sana terbukti benar, Mestilah di katakan, Bahwa Yos adalah pemuda ulung nan cakap dalam berbagai bidang yang ia tekuni bagai lubuk akan tepian ilmu, Kalimat yang sebati dengan dirinya.

Berkat kecendikiaan yang terdapat pada dirinya juga, peruntungan datang bak mendapat badai tertimbakan, ia kemudian serta merta dinaikkan sebagai mualim di kapal Goo Osamu Butal milik prajurit-prajurit jepang.

1945, kemerdekaan  Indonesia.

Desas desus melebuknya 2 kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki akibat bom atom yang di jatuhkan Amerika Serikat kala itu membuat kelonggaran pada tatanan pihak Jepang di Indonesia. Tidak sedikit serdadu Jepang yang kembali ke negaranya. Situasi itu pun tak dibiarkan begitu saja, segeranya di manfaatkan oleh tokoh tokoh pahlawan indonesia untuk merumuskan teks proklamasi. Begitu juga dengan Yos, Setelah perumusan proklamasi kala itu di bentuk lah Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Laut Semarang, yang pada akhirnya Yos pun berintegrasi di dalamnya dengan itu terhasil lah Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Kiprahnya kian membentang figurnya yang berpatutan dengan jiwa kepemimpinannya membuat ia di percayakan ambil andil dalam serangkaian operasi militer untuk mengatasi pemberontakan yang terjadi di wilayah-wilayah NKRI.

Di tahun tahun berikutnya, walaupun Indonesia sudah menyatakan kemerdekaan, kala itu masih saja ada kubu kubu yang tak terima dan menginginkan Indonesia kembali jatuh dalam keterpurukan, siapa kubu itu? Sudah pasti jawabannya ialah Belanda. Cobaan datang bergilir tanpa henti kepergiaan jepang dari tanah itu malah memicu ambisi para kolonial Netherland untuk kembali merajai Indonesia. Hingga tiba puncaknya dalam musyawarah peristiwa konferensi meja bundar antara Indonesia dan Belanda yang menyatakan bahwa pihak Netherland itu akan melingsir kan tanah Irian dari genggamannya, tapi nyatanya semua itu hanyalah isapan jempol belaka, lagi dan lagi pihak kita dikelabui.

-

 Januari 1962, Laut Arafu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun