Mungkin benar yang disampaikan oleh Indonesia Tanpa Feminis atau komunitas anti feminis lainnya, tubuh perempuan tidak pernah milik perempuan itu sendiri, bahkan seluruh keberadaan perempuan bukanlah miliknya pribadi.Â
Betapa sulitnya perempuan menjadi pribadi yang benar-benar merdeka, yang diapresiasi murni dari sepak terjangnya, yang dinilai secara obyektif tanpa melihat gendernya, yang diperhatikan kebutuhan dan kontribusinya secara proporsional.Â
Sementara feminis berusaha bersikap visioner, melihat apa yang ideal jauh ke depan, anti feminis sejatinya selalu mengingatkan kita bahwa perjuangan kita masih sangat panjang menuju kebebasan. It's a long road to freedom. Â Â