Saya baru saja selesai membaca novel biografi berjudul "24 Wajah Billy" karya Daniel Keyes dan sekuelnya "Pertarungan Jiwa Billy". Sebenarnya saya sudah memiliki buku ini sejak bertahun-tahun yang lalu tetapi baru sekarang saya baca setelah direkomendasi ulang oleh sahabat saya.
Novel "24 Wajah Billy" menceritakan tentang William Stanley Milligan yang didakwa atas perampokan dan pemerkosaan pada 3 wanita di kampus Ohio State University pada tahun 1975. Melihat sikap Billy yang terlalu sering berubah secara drastis, pengacaranya mengusulkan dilakukan pemeriksaan mental pada Billy. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan terdapat 10 kepribadian mengisi tubuh Billy.
10 kepribadian ini semuanya berlainan usia, karakter, asal usul, ciri fisik, jenis kelamin, agama, preferensi seksual, kidal atau normal, merokok atau tidak, bahkan penyakit yang diderita. Pokoknya semua pribadi ini adalah orang yang benar-benar berbeda satu sama lainnya.
Buku ini terdiri dari 3 bagian, bagian pertama menceritakan tindak kriminal yang dilakukan oleh orang yang mengisi tubuh Billy --Ragen, mengaku bertanggung jawab atas perampokan dan Adalana, bertanggung jawab atas pemerkosaan- dan proses diagnosa awal Billy. Bagian kedua menceritakan tentang kehidupan Billy, masa kecil dan tumbuh kembangnya, awal mula pribadinya bisa terpecah dan bagaimana dia menjalani hidupnya selama ini.Â
Bagian ketiga menceritakan kehidupan Billy setelah dinyatakan tidak bersalah tetapi harus menjalani perawatan mental di RS jiwa, bagaimana Billy bertahan dalam lingkungan RS, menghadapi gempuran paparasi yang terus memantau perkembangannya, dll. Buku sekuelnya menceritakan jatuh bangun proses pemulihan mental Billy ketika dipindahkan ke RS milik negara yang pelayanannya sangat destruktif.
Billy didiagnosa Multiple Personality Disorder (saat ini istilahnya berubah menjadi Dissosiative Identity Disorder/DID), diakibatkan ketidakstabilan keluarga dan masa kanak-kanak yang penuh penyiksaan oleh ayah tirinya. Ayah kandung Billy menderita depresi dan meninggal bunuh diri saat Billy masih balita. Ibunya adalah ibu yang disfungsional, menikah 3x, sering disiksa oleh suami-suaminya, bekerja menghidupi suami dan ketiga anaknya sehingga tidak punya waktu memperhatikan Billy dan saudara-saudaranya.
Pribadi Billy pertama kali terpecah saat usianya 3 tahun, menjadi Christene, seorang anak perempuan. Berikutnya, setiap kali Billy menghadapi kekerasan atau fase hidup yang tidak tertahankan, muncul pribadi-pribadi baru. Total ada 24 kepribadian mengisi tubuh Billy dengan 10 pribadi yang dominan.
Billy disiksa dan diperlakukan seperti binatang oleh ayah tirinya terutama saat usianya 8-9 tahun. Ayah tiri Billy senang mengajak Billy bekerja di pekebunan kemudian menyiksa dan mencabuli Billy di lumbung. Billy sendiri tidak pernah merasa dicabuli oleh ayahnya karena yang menerima pencabulan dan penyiksaan itu adalah David, pribadi Billy yang berusia 8 tahun, yang selalu muncul jika Billy merasa kesakitan. Pada saat Billy dikubur hidup-hidup oleh ayah tirinya dengan disediakan pipa untuk bernafas tetapi kemudian dikencingi oleh ayah tirinya, yang menerima kengerian itu adalah Danny yang sangat penakut. Danny bahkan sampai takut terhadap laki-laki.
Detail kekerasan yang dialami Billy tidak banyak diceritakan dalam buku ini, lebih banyak tentang kekacauan Billy menjalani hidup karena pribadi-pribadi yang berbeda keluar masuk silih berganti memegang kendali. Billy dan pribadi-pribadi lainnya sering merasa kehilangan waktu, tertidur di suatu waktu tetapi terbangun di tempat lain, beberapa hari kemudian. Pribadi inti Billy sendiri terakhir muncul saat usianya 16 tahun, selanjutnya tubuh Billy dikendalikan oleh pribadi-pribadi lainnya karena pribadi inti Billy sangat suicidal,akan segera bunuh diri bila dibiarkan muncul.
Membaca novel ini, mengingatkan saya pada novel "Sybil" yang saya baca saat masih SMP. Sybil bercerita tentang wanita muda dengan 16 kepribadian. Saya sangat terkesan dengan novel ini selain karena ini adalah novel pertama berdasarkan kisah nyata yang saya baca tentang DID, juga karena ini adalah pertama kalinya saya membaca cerita yang begitu mengerikan tentang penyiksaan anak.Â
Novel Sybil lebih vulgar menceritakan dengan detail kejadian-kejadian yang dialami Sybil kecil, bagaimana ibu Sybil yang menderita skizophrenia sering memasukkan selang ke kemaluan Sybil mengisinya dengan air lalu mengikat Sybil di piano dan menyuruh Sybil tidak boleh mengompol, bagaimana ibunya mencabuli Sybil ketika sedang bermain dengan teman-temannya, dll.
Novel Sybil membuat saya trauma tetapi kemudian saya mencari tahu lebih banyak tentang DID. DID adalah terbentuk karena upaya seseorang mengatasi permasalahan yang sebenarnya tidak sanggup dia hadapi, biasanya akibat penyiksaan luar biasa pada masa kecil, baik fisik, seksual, verbal, psikis maupun penelantaran. Ketika membaca novel Sybil dan Billy, kita akan tahu bahwa Sybil dan Billy tidak sanggup menghadapi kekerasan yang dilakukan pada mereka, dan mereka memilih untuk lari atau menghindar. Lagipula siapa yang sanggup bila diperlakukan seperti cerita saya di atas?
Buku "When Rabbit Howls" yang menceritakan kisah hidup Truddi Chase, wanita dengan 92 kepribadian akibat mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual sejak usianya 2 tahun, juga dikatakan sangat sulit untuk dibaca, bukan karena kerumitan kata-katanya tetapi karena detail ceritanya yang vulgar, tidak manusiawi dan tidak terbayangkan. Truddi Chase diwawancara oleh Oprah Winfrey tahun 1990.Â
Sampai sekarang  belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana DID bisa terjadi, hipotesa yang paling diyakini saat ini menyatakan bahwa keinginan kuat dari orang tersebut untuk lari dari situasi yang secara fisik tidak bisa dia hindari, membuat dia membangun imajinasi yang begitu kuat dan solidnya sampai muncul satu pribadi baru yang dia ajukan untuk menghadapi permasalahan tersebut. Pribadi-pribadi ini masing-masing memegang karakter yang seharusnya ada dalam diri pribadi utama tetapi tidak bisa muncul karena situasi yang tidak memungkinkan.
Pribadi utama Sybil dan Billy sangat depresif, suicidal,lemah, selalu merasa bersalah dan tidak berani melawan. Sybil memunculkan Victoria yang cerdas dan elegan, Peggy Lou yang ceria dan meledak-ledak, Mary yang tenang dan keibuan, Clara yang sangat religius, Ruthie yang selalu ketakutan, dll. Sementara Billy memunculkan Arthur yang cerdas, Ragen yang sangat kuat dan pemarah, Allen yang supel dan manipulatif, Tommy yang pintar melepaskan diri dari ikatan apapun, Adalana yang lesbian, Shawn yang tuna rungu, dll.
Pribadi-pribadi tersebut adalah manifestasi ada karakter atau perasaan yang seharusnya ada dan bisa disalurkan oleh si pribadi utama. Buktinya, setiap kali dibutuhkan kecerdasan, Arthur akan muncul, bila berada di lingkungan berbahaya, Ragen muncul, bila Billy perlu bernegosiasi atau bersosialisasi maka Allen akan mendominasi, dan seterusnya.
Hidup dengan banyak kepribadian dalam satu tubuh tentunya sulit dibayangkan oleh kita yang normal. Tetapi pastinya kehidupan orang tersebut akan kacau berantakan dan tidak bisa berfungsi normal dalam masyarakat. Sampai saat ini DID masih belum bisa disembuhkan, psikolog dan psikiater di seluruh dunia masih terus mempelajari DID.Â
Terapi yang saat ini dianggap paling ampuh untuk meleburkan semua kepribadian itu adalah hipnoterapi tetapi belum terbukti mampu membuat pribadi terfusi secara stabil dan tidak akan terpecah lagi. Seseorang dengan DID rentan terpecah lagi kepribadiannya ketika menghadapi situasi hidup yang penuh tekanan.
Billy Milligan sendiri bolak-balik terfusi-terpecah-terfusi-terpecah lagi, sampai akhir hayatnya Billy tetap berkepribadian multiple. Ia meninggal tahun 2014 karena kanker.
Penyiksaan terhadap anak adalah tindak kejahatan serius yang pasti akan merusak jiwa dan batin anak itu bahkan sampai dia dewasa. Sayangnya masyarakat belum menganggap permasalahan ini penting, penyiksa dan predator anak jarang mendapat hukuman yang setimpal. Ayah tiri Billy menyangkal telah menyiksa dan mencabuli Billy saat masih kecil dan tidak pernah didakwa apapun. Â Â
***
Baca juga Mengenal "Dissosiative Identity Disorder" Dari Berbagai Kisah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H