Mohon tunggu...
Sandra Suryadana
Sandra Suryadana Mohon Tunggu... Dokter - 30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Memimpikan Indonesia yang aman bagi perempuan dan anak-anak. More of me: https://sandrasuryadana.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tidak Semua Pelaku Pencabulan Anak Mengidap Pedofilia!

8 Januari 2018   14:27 Diperbarui: 8 Januari 2018   16:38 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.inspiringlife.pt

50% sisanya tidak memiliki hasrat seksual pada anak-anak tetapi kemampuan sosial mereka tidak cukup mumpuni untuk membangun hubungan emosional dan seksual dengan pasangan yang sebaya, kemudian mereka memanfaatkan anak-anak sebagai penggantinya.

Tidak semua paedofilia mencabuli anak-anak. Ada paedofilia yang memiliki standar moral dan kontrol diri yang baik sehingga bisa membatasi hasratnya hanya sampai pada fantasi saja tetapi ada juga paedofilia yang kekurangan standar moral dan kontrol diri sehingga tidak merasa puas hanya dengan fantasi lalu memanifestikannya dengan tindakan nyata.

Dua pertiga paedofilia memiliki kelainan jiwa yang mengikuti, antara lain gangguan mood atau kecemasan, penyalahgunaan alkohol atau narkotika, obsessive compulsive disorder, narsisistik dan antisosial.

Sementara hampir semua pelaku kejahatan seksual pada anak didiagnosa dengan impulse-control disorder atau ketidakmampuan mengontrol impuls diri.

Jumlah paedofilia laki-laki dengan perempuan hampir sama banyaknya tetapi kejahatan pencabulan anak lebih dominan dilakukan oleh laki-laki. -- hayo, pasti banyak yang menganggap paedofilia hanya laki-laki saja, kan?

Rasio paedofilia homoseksual dengan heteroseksual hampir sama banyaknya yaitu 1,4 : 1, sementara yang biseksual atau tidak diketahui orientasi seksualnya belum ada datanya.

Perspektif lain, mengacu pada studi epigenetik, yaitu studi mengenai hubungan antara ekspresi genetik dengan faktor non genetik, saya meyakini bahwa apabila seseorang dengan ekspresi genetik paedofilia tumbuh dalam keluarga yang fungsional, maka mereka tidak akan menjadi pencabul anak. Sebaliknya, seseorang tanpa ekspresi genetik paedofilia bila mendapat stimulus tertentu di masa pertumbuhannya misalnya mengalami pelecehan seksual pada masa anak-anak, bisa menjadi seorang paedofilia dan atau pencabul anak dan atau pelaku tindak kekerasan seksual lainnya.

Perspektif lain lagi, tahun lalu kita dihebohkan dengan pemberitaan anak muda yang menikahi orang lanjut usia, bahkan tidak hanya 1 pasang tetapi ada beberapa pasang. 

Bila kita lihat lebih jauh  perilaku tersebut juga termasuk kelainan seksual, disebut gerontofilia yaitu kelainan seksual dengan preferensi seksual pada orang lanjut usia. 

Gerontofilia dan paedofilia merupakan subtipe dari chronofilia yaitu suatu bentuk kelainan seksual terbatas pada individu dengan rentang usia tertentu. Bila kita kita memahami bahkan memaklumi gerontofilia, seharusnya kita juga bisa memahami paedofilia.

Mempertimbangkan semua ini saya rasa bijak bagi kita terutama media untuk berhenti membodohi masyarakat dengan selalu melabel pencabul anak sebagai paedofilia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun