Aku pulang dengan rasa penasaran, siapa pria itu sebenarnya, kenapa kemarin aku lupa tanya namanya ya? Akh, penasaran! Tiba-tiba saja wajahnya terlintas lagi dalam pikiranku, sempurna pikirku.
Tut,tuuuut. . . klakson mobil om Dedy membuyarkan aku dari lamunanku!
“apa perlu aku buka pintunya jeann?
“akh, ga usah om, bisa sendiri koq”
“kenapa ga kasih kabar dari kejadian tabrakkan itu sich? No ga bisa dihubungi, kamu itu bikin khawatir aku saja”
“ga apa koq om, ni Cuma lecet sedikit! Oh ya, katanya mau ajak aku om, kemana?”
“udah kamu istirahat dulu, nanti ajah dech kalo udah baikan”
“dibilangin ga ap juga koq om, sekarang udah boleh koq”
“yakin kamu jeann?”
“yakin pake banget om”
“dasar kamu itu, keras kepala. Oh ya, terus orang yang nabrak kamu gimana? Kamu tau
identitasnya ga, biar om laporin polisi”