“suster, aku akan menyuruh anak buahku untuk menyelesaikan seluruh administrasinya, tolong dirawat baik-baik pasien ini ya dok”
“baik pak”
Kucoba membuka kedua mataku, samar-samar kulihat wajahnya, tak jelas, tapi sekilas dari penglihatanku pria ini masih muda dan terlihat dari kalangan atas, satu hal lagi wajahnya perfect.
“maaf ya, aku yang sudah menabrakmu tadi apa sekarang kamu baik-baik saja?”
“ia” jawabku singkat, tanpa bertanya siapa nama pria ini
“oh ya, namamu siapa ya?”
“jeann”
“oh ya jeann, kamu punya keluarga yang bisa aku hubungi?”
“tidak”
“sekali lagi maaf jeann karena telah menabrakmu tadi, tapi semua biaya rumah sakit hingga kamu sembuh akan kutanggung”
“baiklah”