2. Memahami hubungan antar fenomena Saat mempelajari geografi, kita perlu saling mengamati fenomena dan fenomena yang terjadi di suatu lanskap atau area, untuk menyimpulkan hubungan di antara keduanya.Â
3. Pemetaan Potensi Daerah Dengan mempelajari penelitian ilmiah kedaerahan ini, manusia dapat memetakan daerah dengan ciri-ciri tertentu berdasarkan prinsip-prinsip geografi yang telah disebutkan sebelumnya.
Selain itu, ada banyak definisi geografi yang berbeda yang diungkapkan oleh para ahli di bidangnya. Misalnya, ahli geografi Indonesia R Bintarto mengungkapkan konsep geografi sebagai ilmu yang memetakan, mendeskripsikan sifat bumi, menganalisis fenomena alam dan populasi, mempelajari pola kehidupan yang unik, dan mencoba menemukan fungsi bumi dalam elemen ruang dan waktu. pada .
Sementara aspek fisik memainkan peran penting dalam geografi lembaga pendidikan, aspek non-fisik seperti branding, iklim, dan budaya juga sama pentingnya
Aspek fisik adalah aspek geografis yang berhubungan dengan keadaan lingkungan alam selain manusia. Seperti bentuk permukaan bumi, luas perairan, kondisi udara, tumbuh-tumbuhan dan hewan, serta segala fenomena alam yang dapat diamati secara langsung. Aspek fisik ini dibagi lagi menjadi aspek topologi (wilayah), aspek biotik (manusia, tumbuhan, dan hewan) dan aspek abiotik (tanah, air, dan iklim).
(2) Aspek Non Fisik, yang menitikberatkan pada pembelajaran
Geografi memengaruhi cara siswa belajar dan cara pendidik mengajar
Proses pembelajaran geografi berperan penting dalam mempengaruhi bagaimana siswa merepresentasikan dan mendekati ruang. Memberdayakan siswa dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis, memungkinkan mereka untuk dengan mudah mengidentifikasi fitur spasial. Pembelajaran geografi juga dapat membangun nilai-nilai karakter pada diri siswa berupa kepedulian terhadap lingkungan. Kesadaran siswa terhadap diri sendiri dan kondisi lingkungan khususnya yang berkaitan dengan kebencanaan dapat dibangun melalui pembelajaran geografi. Menyadari pentingnya mempelajari geografi dapat menciptakan lingkungan masyarakat dengan individu yang sangat sensitif terhadap bahaya alam. Selanjutnya mempelajari geografi selalu tentang lingkungan yang mempengaruhi manusia sehingga dapat terbentuk suatu masyarakat yang fleksibel terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat tersebut.
Proses pembelajaran geografi harus terkait dengan keterampilan dan kebiasaan, disertai dengan perilaku yang terlihat. Pembentukan pembelajaran pengetahuan geografi harus memperhatikan kesesuaian waktu yang diperlukan dalam proses diskusi dan pembelajaran. Pembelajaran geografi perlu menghubungkan semua komponen pembelajaran, yaitu peserta didik, proses pembelajaran di kelas, sarana dan prasarana, pendidik teladan, penyelenggara pendidikan. Selain itu, pembelajaran geografi juga harus memperhatikan kebijakan pemerintah yang memerlukan pengawasan dan tanggung jawab semua pihak.
Bentuk fisik lembaga politik
Kedua adalah aspek sosial. Aspek sosial ini mempelajari unsur-unsur sosial masyarakat karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Misalnya mempelajari masalah masyarakat, adat dan tradisi, pranata sosial dan perbedaan antar kelompok masyarakat.