Mohon tunggu...
SaNdiSaTya
SaNdiSaTya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu sosial dan politik jurusan Hubungan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Melihat Kerja Sama Ekonomi Indonesia-China Era Pemerintahan Presiden Joko widodo

19 Maret 2023   21:27 Diperbarui: 19 Maret 2023   21:32 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data dari kementerian Investasi nilai Investasi China pada tahun 2015 sebesar US$628, juta kemudian, tahun 2016 naik menjadi US$2,66 miliar, tahun 2017 naik menjadi US$3,36 miliar, tahun 2018 mengalami penurunan menjadi US$2,37 miliar, kemudian tahun 2019 dan 2020 mengalami kenaikan masing masing menjadi US$4,7 dan US$4,8 miliar, tahun 2021 turun menjadi US$3,1 miliar dan terakhir tahun 2022 naik lagi menjadi US$3,6 miliar. Dari nilai Investasi terlihat pada tahun 2020 nilai investasi China paling besar dengan 3.027 proyek.

Adapun proyek strategis nasional yang bernilai fantastis dan bekerja sama dengan China , yaitu:

1. Waduk Jatigede

Waduk jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia dengan luas mencapai 4.983 hektar yang bisa mengalirkan air 3500 liter/detik dan mengairi lahan pertanian sebesar 90.000 ha meliputi wilayah (majalengka, Indramayu, dan Cirebon). 

Selain berfungsi sebagai sumber air pertanian , Waduk Jatigede juga difungsikan sebagai sumber air pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 2x55 megawatt untuk memenuhi energi listrik di jawa-bali. pembangunan Waduk Jatigede menelan biaya sebesar US$215 juta (3 triliun rupiah). Biaya pembangunan Waduk Jatigede berasal dari APBN 10 % dan utang luar negeri dari bank EXIM-China 90%.

2. Tol Medan Kualanamu

Tol Medan Kualanamu merupakan salah satu proyek strategis nasional yang pembangunannya sebagian besar dari pinjaman utang luar negeri CEXIM-China. Tol sepanjang 17,8 km ini menghabiskan dana sebesar 1,347 triliun dengan total 90% dana berasal dari pinjaman bank Exim China dan 10% APBN.

3. Kereta Cepat Jakarta Bandung

Proyek kereta cepat Jakarta Bandung merupakan salah satu proyek transportasi kereta cepat  yang menghubungkan Jakarta-Bandung hanya dalam waktu tempuh 45 menit . Proyek ini mulai dibangun pada 2016 dan diperkirakan beroperasi juni 2023. Pada awal rencana pembangunan proyek ini sebenarnya akan dibiayai oleh Jepang melalui JICA (Japan International Cooperaation Agency) dengan 75% biaya proyek akan diberi pinjaman dengan bunga 0,1%. 

Di lain sisi ternyata  China juga tertarik dengan proyek kereta cepat jakarta Bandung dan berusaha menyaingi Jepang dengan menawarkan keunggulan pembangunan, teknologi, kecepatan dan pembiayaan. Pada tahun 2015 pemerintah Indonesia mengundang China untuk menawarkan proposalnya, China menawarkan biaya pembangunan dengan bunga 2% melalui China Development Bank  dan waktu pembangunan lebih cepat.

Akhirnya pemerintah Indonesia memilih China untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta Bandung. China melalui Development bank akan meneruskan pinjaman ke perusahaan yang dibentuk atas kerja sama Indonesia-China , PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). pada tahun 2017 China development bank akhirnya meneken kontrak biaya peminjaman dengan PT. KCIC bernilai US$3,96 miliar dengan 60% saham dimiliki Indonesia dan 40% China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun