Mohon tunggu...
SaNdiSaTya
SaNdiSaTya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu sosial dan politik jurusan Hubungan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ancaman Resesi Global 2023, Langkah Pemerintah Indonesia dalam Menghadapinya

5 Maret 2023   21:26 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:31 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

International Monetery Fund melaporkan tahun 2023 sepertiga Perekonomian dunia akan menghadapi ancaman resesi. Direktur pelaksana IMF, Kristalina Giorgieva, mengatakan "tahun ini akan lebih sulit dari tahun sebelumnya karena perekonomian Amerika Serikat, China dan Uni Eropa melambat dan kami memperkirakan sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Hal Ini dikarenakan kenaikan suku bunga ,kenaikan harga komoditas bahan baku industri, pangan, energi, inflasi dll."

Ketidakstabilan keadaan global (konflik & Pandemi ) yang terjadi beberapa tahun belakangan ini telah menyebabkan perekonomian global menjadi tidak stabil. Pandemi covid-19 memang sudah selesai dan banyak negara sudah melonggarkan aturan untuk warganya bebas beraktivitas dan perekonomian perlahan mulai berjalan normal, namun dampak dari pandemi masih terasa hingga awal tahun ini akibat pembatasan aktivitas ekonomi yang dilakukan selama pandemi berlangsung . Hal ini kemudian berdampak pada pertumbuhan ekonomi global yang mengalami kontraksi.

Perang Russia-Ukraina juga menjadi salah satu penyebab terjadinya resesi global. Perang Russia-Ukraina telah menyebabkan PDB dunia menghilang hingga $US 2,8 triliun. Perang ini telah menganggu distribusi pasokan global terutama dalam sektor pangan dan energi sehingga menimbulkan krisis yang kemudian membuat laju inflasi semakin cepat.

laju Infasi dan kenaikan harga pangan, energi, dan komoditas industri dll yang tinggi telah mengkhawatirkan banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut laporan dari Trading Economics pada september 2022 ada beberapa negara yang terkena inflasi tinggi. Zimbabwe menjadi negara dengan tingkat inflasi tinggi di dunia dengan inflasi sebesar 280%, kemudian diikuti oleh lebanon dengan inflasi sebesar 162%, Suriah 139%, Sudan 125%, dan Venezuela 114%. Selain itu, menurut world economic outlook, International monetery fund (IMF) oktober 2022, memproyeksikan laju inflasi global 2022 mencapai 8,8 % dan akan menurun pada 2023 menjadi 6,5%.

Kenaikan suku bunga acuan, Bank Sentral di beberapa negara barat dan AS menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi Tekanan inflasi di negara barat dan AS memaksa mereka untuk menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi. Bank of england telah menaikkan suku bunga sebesar 200 basis poin, kemudian Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 300 basis poin. Hal ini juga dilakukan oleh negara G20 seperti brasil, india, dan Indonesia. Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basisi poin 5,25 % pada november 2022. Kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral di dunia secara bersamaan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan bisa menyebabkan resesi global.

Bagaimana dampak resesi terhadap perekonomian?

Resesi global memiliki dampak yang serius terhadap perekonomian. Aktivitas ekonomi mengalami penurunan seperti lapangan pekerjaan, investasi, ekspor-impor, daya beli masyrakat, dan keuntungan perusahaan. Perlambatan ekonomi mengakibatkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya, hal ini dikarenakan daya beli masyrakat yang menurun sehingga akan berdampak pada pemasukan perusahaan, yang kemudian akan sering terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Resesi juga menyebabkan ekonomi menjadi sulit. Daya beli masyrakat menurun, karena naiknya harga kebutuhan ditambah lagi pendapatan masyrakat menurun akibat (PHK) atau pemotongan upah, sehingga masyrakat tidak bisa membeli barang kebutuhan dengan normal.

Lalu bagaimana dengan inflasi Indonesia?

Berdasarkan data dari web kementerian keuangan, tingkat inflasi Indonesia januari tahun 2023 mencapai 5,28% dalam year on year( yoy), kemudian pada bulan februari 2023 inflasi indonesia mengalami kenaikan sebesar 0,19 % yakni menjadi 5,47% dalam year on year (yoy). Dalam ilmu perekonomian inflasi tersebut masih tergolong inflasi ringan. Ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa, namun masih bisa dikendalikan.

Jika memang akan terjadi , akan ada beberapa tanda resesi global terhadap Indonesia:

  • turunnya permintaaan ekspor produk jadi , misalnya tekstil dan kerajinan ke AS, China dan Eropa.
  • harga minyak mentah, minyak sawit (cpo) dan logam dasar mengalami penurunan.
  • suku bunga di negara maju mengalami kenaikan sehingga menyebabkan aliran modal mengalir ke luar negeri
  • pertumbuhan ekonomi melambat
  • terjadi peningkatan beban biaya peroduksi karena depresasi rupiah

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ancaman resesi global merupakan tantangan yang berat bagi Indonesia ditengah ketidakstabilan geopolitik yang menyebabkan ekspor-impor terganggu, yang kemudian berdampak pada perekonomian domestik. Selain itu beliau juga mengatakan perubahan iklim juga menjadi tantangan dunia yang sangat memengaruhi financial negara dan kesejahteraan rakyat.

Meskipun ancaman resesi global menjadi tantangan yang berat bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia tetap optimis menghadapi ancaman resesi, namun tetap perlu waspada. 

Presiden Jokowi optimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 bisa diatas lima persen dan saya harapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 juga diatas lima persen. 

Sementara itu menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat th 2022 sebesar 5,72%,  dikutip dari bbc.com. Selain itu pemerintah juga perlu memberikan informasi mengenai ancaman resesi global secara objektif dan jelas pada masyarakat. Hal ini diperlukan untuk mencegah ketakutan masyrakat yang belebihan terhadap ancaman resesi global yang diprediksi terjadi di tahun 2023.

Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi ancaman resesi global diantaranya sebagai berikut:

  • Pemerintah Indonesia berfokus pada ekonomi dalam negeri dengan potensi SDM Indonesia. Dengan menguatkan program bangga buatan Indonesia dan terus mendorong pengembangan UMKM lokal.
  • Pemerintah Indonesia terus berusaha mengendalikan inflasi pangan dengan menggalakan program food estate, menanam di pekarangan rumah, dan mempercepat musim tanam. Selain itu pemerintah pusat akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, dengan memberikan subsidi biaya angkut untuk memperlancar distribusi barang kebutuhan pangan.
  • perbaikan iklim investasi dengan melakukan single online submission

Kementerian keuangan juga sudah mempersiapkan langkah-langkah strategis guna menghadapi resesi global. Dilansir dari money kompas.com. Juru bicara kementerian keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, Kementerian keuangan sudah mempersiapkan anggaran belanja negara untuk menghidupkan optimisme serta untuk kewaspadaan menghadapi resesi global. 

Anggran belanja negara tahun 2023 juga dirancang dengan reformasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), yang alokasi anggaran untuk subsidi BBM bisa lebih dihemat dan bisa digunakan untuk untuk anggaran hal hal lain yang lebih produktif. Misalnya saja digunakan untuk pembangunan infrastuktur kesehatan, industri padat karya, dan ekonomi hijau. Selain mempersiapkan rancangan APBN 2023 pemerintah juga terus memperkuat koordinasi antar otoritas fiskal dan moneter.

Selain Kementerian keuangan, kementerian tenaga kerja juga mempersiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi dampak resesi global diantaranya sebagai berikut:

  • Reformasi pelatihan dan pendidikan vokasi melalui balai latihan kerja (BLK)
  • Pengoptimalan informasi dan layanan pasar kerja
  • Mendorong kemudahan berusaha untuk memperluas kesempatan kerja
  • Membuat program kartu Jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) serta pelayanan JKP sebagai bentuk jaminan sosial dan perlindungan terhadap tenaga kerja.
  • Melakukan hubungan industrial yang baik.

Mahdiyan Alinda. Perekonomian Dunia Akan Dihantam resesi tahun 2023, Bagaimana dengan Pembangunan Infrastruktur. https://kpbu.kemenkeu.go.id/read/1173-1508/umum/kajian-opini-publik/perekonomian-dunia-diprediksi-akan-dihantam-resesi-tahun-2023-bagaimana-dengan-pembangunan-infrastruktur

Alex Xander Dekrit Hutabarat, S.H. Ancaman Resesi 2023 Semakin Nyata! Bagaimana Strategi Indonesia?. https://heylawedu.id/blog/ancaman-resesi-2023-semakin-nyata-bagaimana-strategi-indonesia

https://money.kompas.com/read/2022/10/21/222900226/hadapi-resesi-2023-ini-jurus-yang-disiapkan-pemerintah

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c51k9y4lnp5o

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun