- Proyeksi pendapatan:Â
   - Harga gula sagu: Rp15.000/kg 10.000 ton/tahun = Rp150 miliar/tahun.Â
   - Harga bioetanol: Rp12.000/liter 5 juta liter/tahun = Rp60 miliar/tahun.Â
Dengan memproduksi gula sagu kita bisa menghemat devisa negara , impot bisa dikurangi secara maksimal.
5. Dipandang dari sudut kacamata ESG (Environmental, Social, Governance)
  - Environmental: Menjaga hutan, mengurangi emisi karbon dari deforestasi.Â
  - Social: Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.Â
  - Governance: Mendukung program pemerintah dalam ketahanan energi.Â
Dengan memanfaatkan 6,6 juta hektar hutan sagu yang terlantar, Indonesia bisa menjadi pemain global dalam industri gula dan bioetanol berkelanjutan, sekaligus menghentikan alih fungsi lahan hutan untuk perkebunan Tebu tambahan  . Investasi di sektor ini bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjadi warisan untuk masa depan hijau.
Â
"Selamatkan hutan, hemat lahan, raih keuntungan dengan sagu, kita bisa memproduksi gula dan energi tanpa merusak Alam!" Â