- Pemanfaatan sagu menghindari konversi 2-3 juta hektar lahan baru untuk Perkebunan penghasil gula lainnya dimana target produksi gula nasional 2025: 3,5 juta ton.
Apakah anda tahu ? Gula sagu mempunyai beberapa kelebihan dari Gula Tebu, yakni rendah kalori, berIndex glikemik rendah, mengandung mineral dan nutrisi yang tidak ada pada gula sagu serta rasa manis yang unik, selain itu kita mendukung ketahanan pangan Indonesia , menghemat devisa karena mengurangi import serta engurangi alih fungsi lahan dikarenakan tidak memerlukan lahan baru untuk meningkatkan produksi gula. jadi apalagi yang perlu dipertimbangkan !!
Aspek Aspek Industri yang menjadi bahan pertimbangan, antara lain :
1. Faktor Gula sagu bisa menjadi substitusi Impor Gula
  - Indonesia masih impor 3,2 juta ton gula/tahun (data BPS, 2023). Produksi gula sagu bisa menutupi 30-40% kebutuhan ini.Â
2. Faktor keunggulan Biaya Perawatan Perkebunan/Hutan Sagu daripada Tebu
  - di estimasi Biaya produksi gula sagu 30-40% lebih murah daripada gula tebu karena bahan baku melimpah dan minim perawatan.Â
3. Faktor Insentif Pemerintah
  - Dukungan program hilirisasi sagu (Perpres No. 18/2020) dan tax holiday untuk energi terbarukan.Â
4. Dipandang dari Analisis EkonomiÂ
  - Hitung penghematan lahan: 1 juta hektar sagu terkelola sama dengan 2 juta hektar lahan tebu baru yang tak perlu dibuka.Â