Mohon tunggu...
sandi praspa
sandi praspa Mohon Tunggu... Konsultan - pengagas industri agro terpadu - Industri 5F

Sandi Praspa adalah sosok yang membuktikan bahwa teknologi informasi dan energi terbarukan bisa berjalan seiring, menciptakan harmoni antara inovasi dan keberlanjutan. Dengan pengalaman hampr Tiga dekade sebagai Manajer IT dan pemimpin proyek, ia tak sekadar bergerak di jalur profesional, tetapi juga menciptakan jejak dibidang energi terbarukan. Sebagai Certified Skilled Construction Worker dalam bidang teknik mesin (Middle expert in Mechanicalengineering) dari PETAKINDO, Sandi telah terlibat dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis gasifikasi biomassa yang dihybrid dengan tenaga surya dan sistem penyimpanan baterai.Pendidikan menjadi pijakan kokoh bagi Sandi. Ia adalah lulusan TeknikMesin dari UPN Veteran Jakarta dan kini tengah menempuh gelar Master dalam Teknik Energi Terbarukan di Universitas Dharma Persada. Dalam perjalanan kariernya, ia menggabungkan kecanggihan manajemen IT, pengelolaan proyek, dan analisis berbasis data untukmendukung proyek-proyek energi terbarukan yang menjanjikan.Pemikirannya yang strategis diterjemahkan ke dalam buku "Industri Sagu Terpadu 5F: Food, Feed, Fiber, Fertilizer, and Fuel," yang menjadi salah satu kontribusi besarnya dalam menciptakan solusi berbasis bioenergi.Sandi juga memelopori konsep Industri5F, sebuah inisiatif untuk mendorong pertanian berkelanjutan sekaligus memanfaatkan potensi energi terbarukan. Melalui pendekatan yang mencakup makanan,pakan, serat, pupuk, dan bahan bakar, ia menawarkan solusi yang inovatif dan menyeluruh untuk kebutuhan energi masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bagaimana menjawab Tantangan Presiden Prabowo Subianto mengenai Swasembada Pangan dan energi ?

23 Januari 2025   14:28 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba kita runut ya bagaimana cara cepat kita bisa mencapai status Swasembada Pangan dan Energi ?, hmm…mari kita cari data-data otentik dan terbuka , kira-kira tanaman apa ya yang bisa secara cepat dan sudah tersedia untuk memujudkan cita-cita swasembada tersebut ? kebutuhannya harus besar dan sudah terbukti menjadi sumber pangan atau terbukti sebagai makanan nenek moyang kita di Nusantara . cek buka google dan pencari lainnya ternyata satu jawabannya , apa itu ? Tanaman sagu ternyata , iya sagu (Metroxylon sagu) , tanaman ini ternyata tergambarkan dibeberapa relief candi Borobudur , wow nenek moyang kita ternyata mengirimkan pesan dari masa lampau langsung ke kita tanpa kita sadari , tanaman yang sudah bertahan ratusan tahun di bumi pertiwi, setelah di recheck lagi ternyata tanaman ini memang merupakan salah satu makanan pokok Nusantara dari Sabang sampai Merauke tanaman ini tersebar pertumbuhannya , yang mengejutkan lagi besar lahannya 6,6 juta Ha , wah sepertinya sangat mencukupi untuk dijadikan salah satu sumber swasembada pangan bangsa Indonesia , dengan luas potensial yang ada apabila kita kelola secara berkelanjutan demi kelestarian, bisa mencukupi untuk komsumsi rakyat Indonesia yang berjumalah 285 juta jiwa bertahun-tahun . wah keren ini tidak perlu lagi kita import bahan pangan pokok atau bahkan bingung untuk mencari lokasi Food estate , takutnya malah lokasi tanaman sagu ini tergerus dan beralih fungsi.

Nah sudah dapat ini tanamannya , perlu pembuktian lagi sepertinya apakah benar dikomsumsi masyarakat Nusantara dahulu sampai sekarang , wah ketemu ternyata memang benar masyarakat dahulu penyuka makanan sagu , dari suku Mentawai sampai papua sudah terbiasa makan sagu , resep makanan sagu banyak tersebar diseluruh Nusantara , dari baso aci, somai , empek empek , mie sagu , kapurung , papeda dan lainnya bisa dilihat di internet seperti www.sago.my.id .

Tapi kenapa ya kok pemerintah belum meliriknya ? apakah ada potensi energi juga di tanaman ini ? coba deh bagaimana , coba kita masukan tanaman sagu ini ke industri5F (www.industri5F.web.id) siapa tahu industri agro terpadu dan terintegrasi ini punya jawabannya .

Menjawab tantangan Prabowo mengenai swasembada pangan dan energi di Indonesia, konsep Sago 5F (Food, Feed, Fiber, Fertilizer, and Fuel) menawarkan solusi yang komprehensif dan terintegrasi. Berikut adalah beberapa poin kunci yang menunjukkan bagaimana Sago 5F dapat memenuhi kriteria tersebut:

1. Sumber Pangan

Sagu merupakan sumber karbohidrat yang kaya dan dapat dijadikan makanan pokok. Dengan memanfaatkan sagu sebagai alternatif makanan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Sagu dapat diolah menjadi berbagai produk makanan seperti mie sagu dan beras analog sagu, yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

2. Pakan Ternak

Sagu juga dapat digunakan sebagai pakan berkualitas tinggi untuk ternak dan akuakultur. Limbah dari pengolahan sagu kaya akan serat dan karbohidrat, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pakan impor yang mahal. Ini mendukung kemandirian petani dan peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan dan tentu menghemat devisa.

3. Sumber Fiber

Ternyata sagu ini bisa juga kita olah Fibernya sebagai sumber untuk industri bioplastik dan biokomposit. Sagu bisa kita olah menjadi kemasan bioplastik yang ramah lingkungan yang bisa terdegradasi di alam secara jauh lebih cepat dari plastik, dengan kekuatan dan bentuk yg sama dengan plastik atau kemasan lainnya , belum lagi kalau dibuat biokomposit atau dalam hal ini papan partikel , limbah sagu jadi bisa langsung diolah selain jadi pakan ternak.

4. Pupuk Organik dan Biochar

Limbah sagu juga dapat diproses menjadi biochar, yang berfungsi sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penggunaan biochar dapat membantu memperbaiki kualitas tanah di lahan marginal, sehingga mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Nah bisa juga dijadikan pengganti pupuk import atau alternative pupuk nasional dikala kekurangan pasokan.

5. Sumber Energi Terbarukan

Konsep Sago 5F mencakup pengembangan sumber energi terbarukan dari sagu, seperti bioetanol, syngas ,pellet hitam, dan hidrogen hijau. Dengan memproduksi energi dari sagu, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Belum lagi di industri ini energinya dibangkitkan secara mandiri sehingga potensi kelebihan pembangkitan energi bisa disalurkan ke sekitar atau dijual ke PLN .

Konservasi Lingkungan dan karbon kredit

Penanaman sagu di lahan gambut berkontribusi pada konservasi ekosistem dan mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida. Sagu memiliki potensi untuk menyerap hingga 10-15 ton CO2 per hektar per tahun, membantu Indonesia dalam upaya pengurangan emisi karbon. Selain itu siklus produksi yang memanfaatkan Nol emisi karbon maka berpotensi menggali pendapatan dari sektor karbon kredit.

Dengan memanfaatkan potensi sagu secara terpadu melalui industri 5F, Indonesia tidak hanya dapat mencapai swasembada pangan dan energi tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Nah terjawab sudah tantangan Bapak Presiden kita ,Bapak Prabowo Subianto , tinggal bagaimana kebijakan beliau , mau mencapai swasembada pangan dan energi saja, atau kalau saya pasti melirik sagu yang mempunyai potensi sebagai salah satu sumber ketahanan pangan, pakan, papan, pupuk dan energi Indonesia. 5 (lima) sekaligus loh pak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun