Mohon tunggu...
Sandi Herman
Sandi Herman Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

Kesulitan yang sesungguhnya adalah mengatasi caramu berpikir tentang dirimu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Buah Manggis Dikatakan sebagai Simbol Kepemimpinan yang Jujur?

19 Mei 2023   06:15 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:25 2663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kali kita lupa bahwa alam memberikan kita pelajaran yang amat berarti salah satu contohnya ialah buah manggis yang berwarna hitam keunguan yang memiliki rasa manis dan menyegarkan dahaga. dibalik itu semua, jika kita telaah secara mendalam maka kita akan tahu bahwa secara tidak langsung buah manggis telah memberika kita sebuah ilmu yang tak ternilai hargannya.

Apa ilmu yang bisa kita ambil dari mentelaah buah manggis itu? salah satunya ialah ilmu kepemimpinan. kenapa kok kepemimpinan? mari kita kupas satu persatu.

Buah manggis terdiri dari ada yang namannya tampuk, Kelopak, Kulit, Putik dan isi yang berwarna putih, semuannya itu memiliki pesan penting bagi kita selaku umat manusia agar kita menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

1. Tampuk Manggis.

Kita tahu bahwa tampuk manggis merupakan bagian terpenting dalam buah manggis secara keutuhannya. Tampuk manggis berada paling atas pada buah manggis yang kuat bisa menahan beban dari buah manggis itu sendiri kita katakan sebagai filosofi kepemimpinan. 

Menjadi seorang pemimpin harus kuat dan tegar dalam memikul beban rakyat seperti apa yang telah diisyaratkan oleh tampuk manggis yang tidak bisa kita cabut dengan tangan kita sendiri itu artinya tampuk manggis punya konsekuensi dan komitmen yang kuat dalam menjaga rakyatnya jika diibaratkan seorang pemimpin.

2. Kelopak Manggis.

Kelopak yang terdapat pada buah manggis berjumlah 4 (empat) tidak pernah 3,5,6,dan seterusnnya. Artinya dalam filosofi adat Minangkabau atau adat orang Minang mengartikan kelopak itu sebagai "Kato Nan Ampek" (kata yang empat), kata yang pertama adalah "Mandaki " (mendaki) artinya menghormati orang yang lebih tua dari kita. Kata yang kedua "mendata" (mendatar) merupakan suatu tutur kata sapaan kita terhadap teman sebaya atau seumuran. Kata yang Ketiga " Malereng " (Melereng) artinya berbicara lah dengan halus terhadap sesama dan yang keempat "Manurun" (Menurun) yang diartikan sebagai menghargai orang yang umur nya jauh dibawah kita.

Sebagai pemimpin kita harus memiliki sifat yang empat sebagai mana telah diterangkan diatas, secara keseluruhan memberikan kita ilmu jika kita sebagai pemimpin harus tahu bertutur kata yang baik seperti menghargai orang yang lebih tua, berbicara dengan penuh kesopanan dan menhormati orang yang lebih muda.

3. Kulit Manggis

Kulit manggis yang memiliki ciri-ciri yang tebal dan kokoh begitupun menjadi seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk melindungi rakyatnya dari segi apapun seperti apa yang diisyaratkan oleh kulit manggis yang mampu melindungi isi nya.

4. Putik Manggis

jika kita membeli buah manggis dipasar coba kita lihat putiknya yang seperti bintang itu menandakan jumlah isi yang ada didalamnya. Jika jumlah putik nya lima maka lima pula isinya, jika menandakan putiknya besar maka besar pula ruas isinnya. Jika menjadi seorang pemimpin jadi lah pemimpin yang berbicara sesuai dengan realita apa yang disampaikan sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. dan yang terakhir tak kalah penting ialah:

5. Isi Manggis yang Berwarna Putih.

dalam filosofi warna putih melambangkan suatu yang bersih, begitu pula dengan warna putih pada isi buah manggis yang melambangkan suatu kejujuran. Menjadi pemimpin baik memimpin diri sendiri ataupun memimpin sebuah Negara yang penting adalah Jujur, sifat jujur hukumnya wajib jika kita menjadi seorang pemimpin.

itulah 5 (lima) filosofi yang bisa kita pelajari dari buah manggis maka dari itu ada yang menyebutkan bahwa buah manggis merupakan buah raja karena pada zaman dahulu buah manggis merupakan buah-buahan yang di Paforitkan oleh para raja maka dari itu di sebut buah manggis sebagai simbol dari kepemimpinan.

Filosofi ini sudah pernah sebelumnya saya teliti dan telah di uji secara akademik dan menjadikan sebuah karya seni dalam bentuk seni grafis berikut link nya : Baca Disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun