Islam, stimulasi tumbuh kembang anak adalah amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Luqman ayat 14 yang menekankan pentingnya pendidikan dan akhlak yang baik dari orang tua kepada anak. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya," (HR. Bukhari dan Muslim), mengingatkan kita akan tanggung jawab dalam membentuk karakter dan kesehatan anak.
DalamBeberapa ayat Al-Qur'an dan hadis yang berkaitan dengan stimulasi tumbuh kembang anak sejak dini secara islami. Allah berfirman dalam Surah Luqman (31:13-14),"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada putranya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedhaliman yang besar.' Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya. Jika mereka memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak kamu ketahui, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.'" Ayat ini menekankan pentingnya pendidikan akidah dan kasih sayang kepada orang tua, yang menjadi landasan bagi tumbuh kembang anak.
Perawatan anak yang baik juga ditunjukkan dalam Surah Al-Isra (17:31). "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami memberikan rezeki kepada mereka dan kepada kamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar." Ayat ini mengingatkan orang tua untuk tidak mengabaikan hak anak-anak mereka, termasuk dalam hal memberikan pendidikan dan perawatan yang baik.
Anak-anak adalah amanah dari Allah, dan tugas orang tua adalah mendidik dan merawat mereka dengan baik sebagai ujian hal ini di firmankan Allah dalam Surah Al-Anfal (8:28), "Dan ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu itu adalah ujian, dan bahwa Allah mempunyai pahala yang besar."
Keteladanan dalam stimulasi anak juga ditunujjukan dalam hadis dari Abu Hurairah. "Rasulullah SAW bersabda: 'Setiap anak yang lahir adalah dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.' (HR. Bukhari dan Muslim)".
Hadis lain menggarisbawahi pentingnya perlakuan baik dan kasih sayang terhadap anggota keluarga, termasuk anak-anak. Seperti dalam hadis dari Abdullah bin Amr. "Rasulullah SAW bersabda: 'Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku.' (HR. Tirmidzi)".
Hadis dari Anas bin Malik menunjukkan pentingnya pendidikan agama dan disiplin dalam mendidik anak-anak. "Rasulullah SAW bersabda: 'Ajarilah anak-anak kalian shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak shalat) ketika berusia sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.' (HR. Abu Dawud)".
Dari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis di atas, dapat dipahami bahwa stimulasi tumbuh kembang anak dalam Islam mencakup pendidikan agama, kasih sayang, dan perhatian terhadap kebutuhan fisik dan emosional anak. Orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak mereka agar tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, dan berakhlak mulia.
Para ulama juga menekankan bahwa membesarkan anak dengan kasih sayang, pendidikan agama yang baik, dan teladan akhlak yang mulia adalah kunci untuk melahirkan generasi emas yang sehat dan kuat. Dengan memberikan lingkungan yang positif dan dukungan spiritual, kita membekali anak-anak kita untuk menjadi Muslim yang taat, berakhlak mulia, serta mampu berkontribusi bagi umat dan bangsa.
Dalam Islam, tumbuh kembang anak merupakan tanggung jawab yang besar bagi orang tua. Al-Qur'an menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pembinaan karakter anak. Dalam Surah Luqman ayat 14, Allah SWT berfirman, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya." Ayat ini menekankan bahwa salah satu bentuk perbuatan baik adalah mendidik anak dengan baik, yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual.
Rasulullah SAW juga memberikan teladan yang jelas tentang bagaimana mendidik anak. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, beliau bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." Ini menekankan bahwa orang tua harus bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan yang baik dan memperhatikan kebutuhan anak.
Para ulama sepakat bahwa stimulasi tumbuh kembang anak harus mencakup tiga aspek utama: pendidikan agama, kesehatan fisik, dan pengembangan akhlak. Pendidikan agama mencakup pengajaran tentang nilai-nilai Islam dan pemahaman tentang Al-Qur'an dan hadis. Kesehatan fisik dapat dicapai melalui pola makan yang seimbang, olahraga, dan lingkungan yang aman. Sedangkan pengembangan akhlak dapat dilakukan dengan memberikan contoh yang baik, menghargai perbedaan, serta mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan empati.
Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Menurut Islam.
Stimulasi tumbuh kembang anak adalah aspek penting dalam pendidikan Islam. Agar anak-anak menjadi generasi emas yang sehat, kuat, dan berakhlak mulia, orang tua perlu memperhatikan beberapa aspek penting berdasarkan ajaran Al-Qur'an, hadis, dan panduan dari ulama. Â Tips dan Cara untuk Membangun Generasi Emas yang Sehat dan Berakhlak Mulia di antaranya adalah
1. Pendidikan Agama yang Kuat. Pengajaran Al-Qur'an dan Hadis sejak dini. Orangtua bisa membacakan dan ajarkan anak Al-Qur'an serta hadis sejak dini. Hal ini tidak hanya memperkuat iman mereka, tetapi juga memberikan fondasi moral yang kuat. Surah Luqman ayat 13-14 menunjukkan pentingnya pendidikan agama. Libatkan anak dalam kegiatan keagamaan seperti mendatangi masjid, shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan menghadiri majelis ilmu. Ini akan menumbuhkan rasa cinta kepada agama.
2. Kesehatan Fisik. Pastikan anak mendapatkan pola makan nutrisi dan gizi yang seimbang dengan mengonsumsi makanan bergizi. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya makanan halal dan sehat.Â
Perhatikan aktivitas fisik anak dengan benar dan baik. Ajak anak untuk berolahraga secara rutin, bila perlu memberikan kegiatan khusus atau les dalam bidang mesehatan tertentu seperti panahan, renang atau bela diri. Aktivitas fisik membantu memperkuat fisik dan kesehatan mental anak. Olahraga juga bisa menjadi sarana untuk belajar tentang kerja sama dan disiplin.
3. Pengembangan Akhlak. Pendidikan akhlak terbaik adalah melayi keteladan yang baik. Tunjukkan akhlak yang baik di depan anak. Anak cenderung meniru perilaku orang tua, sehingga menjadi penting bagi orang tua untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Orangtua harus mengajarkan empati dan kasih sayang seperti yang banyak diteladani nabi dalam berbagai kisahnya. Ajari anak untuk peduli terhadap orang lain, baik dengan mengajak mereka beramal sosial atau dengan memberikan contoh perilaku baik dalam berinteraksi dengan sesama.
4. Lingkungan yang Positif. Orangtua haris menciptakan suasana keluarga yang harmonis dan islami. Lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan komunikasi yang baik akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak. Anak diajarkan untuk memilih teman dan lingkungan yang baik. Dorong anak untuk berteman dengan anak-anak yang memiliki akhlak baik dan lingkungan yang positif. Teman sebaya berpengaruh besar dalam pembentukan karakter anak.
5. Pendidikan Mental dan Emosional. Orangtua harus sering melakukan mendengar dan memahami suara dan keinginan Anak. Â Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang dirasakan anak. Ini penting untuk pengembangan emosional dan mental mereka. Dalam hadis, Rasulullah SAW menekankan pentingnya kasih sayang dan perhatian terhadap anak. Anak diajarkan dan dikondisikan untuk menghadapi tantangan bersama. Ajarkan anak untuk menghadapi tantangan dengan sikap positif dan tidak mudah menyerah. Ini akan membangun mental yang kuat.
Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, orang tua dapat memberikan stimulasi tumbuh kembang yang sesuai dengan ajaran ketedanan Nabi Muhammad dan berpedoman Pada Al Quran.Â
Hal ini tidak hanya membantu anak tumbuh sehat dan kuat secara fisik, tetapi juga membentuk akhlak yang mulia. Generasi emas yang diharapkan adalah anak-anak yang tidak hanya cerdas dan sehat, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan zaman. Mengingat amanah ini, orang tua harus berkomitmen untuk terus belajar dan beradaptasi demi kebaikan anak-anak mereka.
Dengan memberikan stimulasi yang holistik ini, orang tua berperan penting dalam menciptakan generasi emas---anak-anak yang sehat, kuat, dan berakhlak mulia. Generasi ini diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi bagi masyarakat, tetapi juga mampu menjaga nilai-nilai Islam di tengah tantangan zaman. Dengan demikian, orang tua harus terus berupaya dalam mendidik dan membimbing anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan komitmen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H