Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Setelah Bebas 8 Tahun, Indonesia Terancam Polio Lagi

25 Oktober 2024   16:51 Diperbarui: 25 Oktober 2024   16:58 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dokumentasi pribadi

Hari Polio Sedunia 24 Oktober 2024 memiliki makna penting bagi bangsa dan rakyat Indonesia, terutama sebagai pengingat bahwa perjuangan melawan polio belum berakhir.
Munculnya kembali kasus polio yang ditemukan, setelah penyakit polio sempat dihilangkan selama 8 tahun dari Indonesia. Peringatan ini menjadi momen untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam melindungi generasi mendatang dari ancaman penyakit yang berbahaya ini.

Indonesia sedang tidak baik baik saja di bidang kesehatan khususnya penyakit polio. Paska pemerintahan era pemerintahan SBY tahun 2014, dengan kerja keras luar biasa oleh departemen kesehatan dan masyarakat, saat itu Indonesia dinyatakan bebas polio. Namun dalam era pemerintahan Jokowi dalam 7 tahun ini tampaknya terjadi kelengahan dalam bidang kesehatan kkususnya pelaksanaan program imunisasi, sehingga tahun 2022 Kementerian Kesehatan mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, menyusul penemuan satu kasus polio tipe 2 di Aceh.

Tahun 2022 anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, mengalami gejala kelumpuhan di pada kaki kiri. Dia belum pernah divaksinasi. Tahun 2023 kasus muncul dilaporkan kembali ditemukan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Virus polio juga ditemukan pada sampel lingkungan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Penemuan satu kasus polio dianggap sebagai kejadian luar biasa karena polio adalah penyakit yang sangat berbahaya dengan risiko penularan yang tinggi. Virus polio dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan tinja atau lendir dari orang yang terinfeksi, serta melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Meskipun hanya satu kasus yang terdeteksi, hal itu menunjukkan bahwa virus masih beredar di masyarakat dan berpotensi menyebar luas jika tidak segera ditangani. Karena sifatnya yang menular dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen, deteksi satu kasus polio sudah cukup untuk memicu respons cepat dan luas guna mencegah wabah yang lebih besar.

Hari Polio Se Dunia


Setiap tanggal 24 Oktober, dunia memperingati Hari Polio Sedunia sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit yang pernah menjadi momok menakutkan di seluruh dunia ini. Sayangnya, meskipun banyak negara telah berhasil mengeliminasi polio, Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait penyakit ini.

Hari Polio Sedunia juga mengingatkan pentingnya solidaritas nasional dalam meningkatkan cakupan imunisasi, memperkuat edukasi kesehatan, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi sebagai upaya pencegahan terbaik. Ini adalah panggilan untuk bersatu, memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan hak atas perlindungan kesehatan yang optimal demi masa depan yang lebih sehat dan bebas dari polio.

Pada tahun 2024, Indonesia masih dihadapkan pada kasus polio yang muncul di beberapa wilayah. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa Indonesia belum sepenuhnya bebas dari ancaman polio. Meskipun program imunisasi sudah lama diterapkan, cakupan imunisasi polio di Indonesia masih jauh dari target yang ideal. Beberapa faktor seperti keraguan masyarakat terhadap vaksin, akses yang sulit di daerah terpencil, serta kurangnya edukasi mengenai pentingnya vaksinasi berkontribusi pada rendahnya cakupan imunisasi ini.

Untuk menghadapi masalah tersebut, pemerintah Indonesia meluncurkan kampanye imunisasi polio nasional yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi, terutama di daerah-daerah dengan risiko tinggi. Melalui program ini, diharapkan setiap anak di Indonesia mendapatkan perlindungan yang memadai dari penyakit polio yang mematikan.

Bahaya Polio

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf. Gejalanya bisa sangat bervariasi, mulai dari demam, lemas, mual, hingga gejala yang lebih serius seperti kelemahan otot, kelumpuhan, atau bahkan kematian. Kelumpuhan akibat polio bersifat permanen, yang artinya anak yang terkena polio akan hidup dengan disabilitas seumur hidup. Dampak ini bukan hanya memengaruhi kualitas hidup individu, tetapi juga memberikan beban sosial dan ekonomi yang besar bagi keluarga serta masyarakat.

Cara terbaik dan paling efektif untuk mencegah polio adalah melalui imunisasi. Vaksin polio telah terbukti aman dan efektif dalam melindungi anak-anak dari infeksi virus polio. Imunisasi polio sebaiknya dilakukan secara lengkap sesuai dengan jadwal yang dianjurkan, baik melalui vaksin polio oral (OPV) maupun vaksin polio suntik (IPV). Dalam konteks pencegahan, cakupan imunisasi yang tinggi menjadi kunci utama untuk mencapai herd immunity sehingga penyebaran virus polio bisa dihentikan.

Hari Polio Sedunia tahun ini menjadi momen penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali menyadari betapa pentingnya vaksinasi bagi kesehatan generasi mendatang. Mengingat masih adanya kasus polio di Indonesia, kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi internasional, dan masyarakat menjadi sangat krusial. Dengan bersama-sama meningkatkan kesadaran dan cakupan imunisasi, Indonesia memiliki harapan besar untuk menjadi negara yang bebas polio di masa mendatang.

Tantangan polio di Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Dengan memperkuat program imunisasi polio nasional, mengedukasi masyarakat, dan memastikan setiap anak mendapatkan vaksin, kita bisa melindungi generasi mendatang dari ancaman polio. Hari Polio Sedunia 2024 adalah momentum untuk bertindak, karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun