Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dekan FK Unair Tergilas Roda Percepatan Omnibus Law Kesehatan?

4 Juli 2024   07:56 Diperbarui: 4 Juli 2024   12:14 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seluruh dunia kedokteran khususnya civitas akademika Universitas Airlangga tersentak ketika Prof dr Budi Santoso SpOg(K) Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dikabarkan telah diberhentikan sebagai dekan secara sepihak. Masih belum jelas siapa yang memberhentikan dan apa alasannya pemberhentian mendadak dan tidak lazim tersebut. 

Prof Bus panggilan akrab dokter ahli obesetri ginekologi ini juga memegang jabatan strategis sebagai ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). AIPKI merupakan asosiasi yang anggotanya adalah seluruh institusi Pendidikan Kedokteran yang ada di Indonesia. Apakah benar dipecatnya dekan FK Unair karena tergilas percepatan roda Omnibus Law Undang undang kesehatan mendekati akhir kepemimpinan nasional?

Demikian strategisnya jabatan Prof Bus, yang membuat beberapa pihak gerah dan panik.  Sehingga  wajar muncul spekulasi pemecatan itu berkaitan dengan penolakannya terhadap upaya Menkes yang akan mendatangkan 6000 dokter asing di Indonesia. Seperti biasa pembelaan seketika muncul, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar meminta agar pemberhentian Budi Santoso tidak dikaitkan dengan Kemenkes.

Mendatangkan 6000 dokter asing

Menkes Budi Gunadi Sadikin yang tidak mempunyai latarbekakang pendidikan kedokteran berdalih bahwa akan mendatangkan 6.000 dokter asing untuk menyelamatkan 16.000 bayi kelainan jantung di Indonesia. ada sekitar 12 ribu bayi di Indonesia memiliki kelainan jantung bawaan. Sementara jumlah dokter yang mampu menangani atau mengoperasi pasien bayi tersebut hanya sekitar 6 ribu, sehingga 6 ribu bayi lainnya berpotensi meninggal dunia karena tidak tertangani dengan baik.

Dalam bidang kedokteran tampaknya alasan ini akan banyak mengundang perdebatan karena tidak ilmiah, tidak logis dan tidak holistik.  Secara matematika dasarpun tidak masuk logika sederhana , ketika membandingkan 6 ribu dokter hanya bisa menangani 6 ribu pasien bayi dan butuh 6 ribu dokter ahli. 

Apakah 1 dokter Indonesia hanya menangani 1 pasien jantung bawaan ? Apakah 1 dokter asing hanya menangani 1 pasien jantung bawaan ? Apakah benar 6.000 dokter asing itu semua dokter jantung ? Apakah ada kuota 6.000 dokter jantung atau bedah jantung di dunia yang mau datang ke  Indonesia ? 

Belum lagi permasalahan kesehatan negeri ini tidak sesederhana seperti  logika yang disampaikan menteri tersebut. Apakah kedatangan dokter asing ini berkaitan dengan maraknya pembangunan bisnis pendidikan kedokteran dan bisnis Rumah Sakit yang dimodali asing serta pemodal besar negeri ini. Maka spekulasi dan pertanyaan nakal seperti itu pasti akan muncul dari otak kritis para akal sehat.

Kekurangan dokter adalah sebuah keniscayaan, tetapi apakah mendatangkan dokter asing solusi mendesak satu satunya pemecahan masalah kesehatan Indonesia.

Permasalahan umum gizi, stunting, tumbuh kembang anak, pemenuhan gizi mendukung tingkat kecerdasan manusia Indonesia yang semakin merosot jauh dan permasalahan kesehatan masyarakat lainnya belum tentu sekedar masalah kekurangan dokter atau solusinya hanya sekedar pemberian makan siang gratis.

Pengembangan dan pembangunan layanan dasar garda terdepan Puskesmas seperti terhenti sejak dasawarsa ini. Distribusi dokter yang terakumulasi di kota besar yang dulu diatasi di era orde baru dengan cara cerdas mengeluarkan biaya APBN untuk dokter PTT ke daerah terpencil sekarang dihapuskan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun