Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Penanganan Kecemasan pada Anak dan Remaja

5 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:16 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- anak mengalami kecemasan di sekolah. (Pexels)

Mereka mungkin menjadi melekat dan menangis ketika dipisahkan dari orangtua atau pengasuhnya. Ini adalah tahap normal dalam perkembangan anak dan akan berhenti pada sekitar usia 2 hingga 3 tahun.

Anak-anak usia prasekolah juga umum mengalami ketakutan atau fobia tertentu. Ketakutan umum pada anak usia dini meliputi binatang, serangga, badai, ketinggian, air, darah, dan kegelapan. Ketakutan ini biasanya hilang dengan sendirinya secara bertahap.

Mungkin juga ada saat-saat lain dalam kehidupan seorang anak ketika mereka merasa cemas. Misalnya, banyak anak yang merasa cemas saat berangkat ke sekolah baru atau menjelang ulangan dan ujian. 

Beberapa anak merasa malu dalam situasi sosial dan mungkin memerlukan dukungan dalam hal ini. Memulai sekolah menengah juga bisa jadi sulit. Sekolahnya lebih besar, anak Anda harus mendapat teman baru dan bertanggung jawab mengatur harinya.

Beberapa anak lebih cenderung memiliki kekhawatiran dan kecemasan dibandingkan anak lainnya. Mereka sering kali merasa sulit untuk melakukan perubahan dan menjadi cemas setelah pindah rumah atau ketika memulai sekolah baru. 

Anak-anak yang pernah mengalami pengalaman menyedihkan atau traumatis, seperti kecelakaan mobil atau kebakaran rumah, mungkin akan mengalami kecemasan setelahnya. 

Pertengkaran dan konflik keluarga juga bisa membuat anak merasa tidak aman dan cemas. Di sekolah, anak-anak mungkin merasa cemas terhadap hal-hal seperti tugas sekolah, guru, intimidasi, atau kesepian. 

Mereka mungkin kesulitan menghadapi hal-hal seperti kebisingan anak-anak lain di sekolah. Remaja lebih cenderung mengalami kecemasan sosial dibandingkan kelompok usia lainnya, menghindari pertemuan sosial atau membuat alasan untuk keluar dari pertemuan tersebut.

Kapan kecemasan menjadi masalah? 

Kecemasan menjadi masalah bagi anak ketika mulai mengganggu kehidupannya sehari-hari. Jika masuk ke sekolah mana pun pada waktu ujian, semua anak akan merasa cemas, namun beberapa mungkin begitu cemas sehingga mereka tidak dapat berangkat ke sekolah pada pagi itu. 

Kecemasan dapat mulai menimbulkan masalah bagi anak ketika sangat kuat, atau menjadi lebih buruk, dan tidak hilang. Bila beberapa hal itu mengganggu aktivitas sehari-hari, menghentikan anak Anda melakukan hal-hal yang mereka sukai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun