Peperangan dengan terorisme bukan hanya pertempuran fisik tetapi juga pertarungan psikologis. Saat aksi teror membuat rakyat dan elit negeri ini saling menyalahkan sehingga menimbulkan perpecahan, maka teroris telah menang selangkah dalam pertempuran psikologis itu. RUU Terorisme bukan satu satunya senjata utama dan senjata terakhir melawan kekejaman teroris.Â
Karena terorisme adalah kejahatan extraordinary yang multifaktorial yang tidak mudah dibasmi meski telah diterbitkannya RUU Terorisme. Tetapi sikap jujur, ksatria dan mengutamakan persatuan rakyat dan elit negeri ini adalah kekuatan besar yang tersembunyi untuk melawan terorisme. Bom Surabaya jangan saling tuding tentang RUU Terorisme. DPR Lambat atau Pemerintah Menunda?
Biarlah rakyat yang menilai dan waktu yang akan mementukan. Â Jangan menjadi korban perang psikologis aksi teror sehingga rakyat dan negara terpecah belah saling menyalahkan. Sebenarnya kunci utamanya hanya satu, rakyat dan negara harus bersatu melawan terorisme tanpa saling menyalahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H