Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fiksi 2030, Ekonomi Indonesia Meroket vs Indonesia Rapuh

16 April 2018   05:36 Diperbarui: 16 April 2018   07:50 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa ahli dan pakar ekonomi dunia dalam sepuluh tahun terakhir ini banyak meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan besar pada tahhn 2030. Laporan ramalan ekonomi terkuat pada 2030 yang dimaksud baru-baru ini diterbitkan olah PricewaterhouseCoopers (PwC) 2030 akan jadi kekuatan ekonomi dunia seperti yang dilansir Independent, Kamis (9/3/2017). Dalam laporan berjudul "The long view: how will the global economic order change by 2050?" itu, PwC membuat peringkat 32 negara berdasarkan proyeksi produk GDP global berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity atau PPP) masing-masing. PPP dipergunakan oleh para ahli makroekonomi untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar kehidupan negara-negara pada suatu masa tertentu. 

Salah satu analisa para pakar di bidangnya penyebab utama ramalan kehebatan ekonomi Indonesia adalah karena bonus demografi penduduk Indonesia bukan karena kehebatan pemimpinnya di bidang ekonomi

Para pengamat politik menduga, isu ekonomi Indonesia meroket tahun 2030 dijadikan propaganda politik penting untuk menunjukkan kehebatan kerja tim ekonomi Indonesia di era rezim saat ini. Meski saat ini ekonomi Indonesia sangat terpuruk. 

Semakin keras pidato kehebatan ekonomi 2030 disuarakan semakin keras tepukan rakyat mengagumi kehebatan Jokowi dalam mengelola ekonomi. Hal itu diikuti para pembantunya salah satunya mengatakan pembangunan infrastruktur saat ini adalah faktor penentu kehebatan ekonomi tahun 2030. Tetapi hal itu menimbulkan kritikan dari para pakar ekonomi, bahwa fiksi ramalan kehebatan ekonomi Indonesia tahun 2030 sebenarnya disebabkan karena bonus demografi jumlah penduduk Indonesia. 

Hal ini yang membuat rakyat semakin bingung. Ekonomi Indonesia yang diramalkan akan meroket tahun 2030, karena kehebatan Jokowi atau Bonus Demografi ? Apakah modus isu ekonomi Indonesia meroket di tahun 2030 ? Apakah untuk menutupi kelemahan terbesar Jokowi selama ini dalam mengelola ekonomi negeri ?

Indonesia Rapuh

Memang, dalam tahun politik ini banyak kelucuan dan kegenitan yang dilakukan para elit politik untuk meraih suara rakyat. Memang sangatlah wajar dari pihak incumbent selalu mengeluarkan senjata data dan gambaran yang optimis dan menunjukkan kerjanya untuk citra di tahun politik 2019. 

Tak pelak lagi, isu fiksi kehebatan ekonomi Indonesia ditahun 2030 karena bonus demografi dipercaya dan terus menerus dihembuskan dijadikan senjata utama untuk menaikkan citra hasil kerja pemerintah. Namun hal ini dianggap oleh banyak pengamat bahwa cerita fiksi kehebatan ekonomi tahun 2030 menutupi buruknya masalah ekonomi Indonesia saat ini seperti pertumbuhan ekonomi yang tidak bergerak dari target 7% hanya dicapai 5%. 

Kelesuan ekonomj menimbukan masalah banyaknya deindustriliasasi di seluruh penjuru nusantara. Menurut para pengamat politik, isu fiksi ramalan kehebatan ekonomi 2030 tampaknya sengaja menutupi masih tingginya pengangguran tapi justru Perpres yang baru ditanda tangani dianggap memudahkan serbuan TKA dari Cina. Bisa saja isu fiksi kehebatan ekonomi 2030 untuk mengubur lebih dalam menggunungnya utang pemerintah yang mencapai 4000 trilyun atau menurut hitungan indef 7000 trilyun. 

Terdapat spekulasi para pengamat politik bahwa cerita fiksi kehebatan ekonomi 2030 sengaja ditiupkan untuk menutupi buruknya daya beli rakyat yang berimbas pada rontoknya banyak perusahaan ritel raksasa dan lebih banyak lagi perusahaan menengah dan kecil lainnya. Hal ini tidak pernah terjadi dalam pemerintahan sebelumnya.

Sebaliknya saat fiksi ahli strategi dan ahli intelejen dan berbagai fakta rapuhnya kondisi bangsa saat ini Prabowo mengungkapkan Indonesia Rapuh 2030. Prabowo mengingatkan saat ini bangsa ini hanya dibuai oleh hal yang baik dan kehebatan Indonesia yang sebenarnya rapuh. Tampaknya pengamatan Prabowo tidak meleset. Saat Pranowo mengingatkan rapuhnya Indonesia saat ini, tetapi dilain pihak mengagung agungkan fiksi ekonomi meroket tahun 2030. Prabowo yang pernah dua tahun sebelumnya meramalkan Timtim lepas itu mengingatkan Indonesia jangan dininabobokan oleh hal yang baik baik tetapi faktanya di tubuh Indonesia sangat rapuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun