Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

NU, Muhammadiah dan Pemerintah Sepakat Lebaran Jatuh Pada 1 Syawal

18 Agustus 2012   00:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:35 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintahpun selalu dituding bahwa bila pemerintah salah dalam penentuan tersebut maka pemerintah harus menanggung dosa dari jutaan umatnya. Umat muslim di Indonesia tidak perlu kawatir pemerintah salah dalam menentukan masuknya bulan puasa dan hari lebaran. Bila pemerintah salah dalam penentuan tersebut maka umat muslim yang mengikutinya tidak akan menanggung dosanya. Bila pemerintah salah dalam penentuannya maka pemerintah sendirilah yang akan menanggungnya. Tetapi bila pemerintah salah dalam penentuan tersebut setelah melalui proses ijtihaj para ahli di negaranya justru pemerintah akan mendapatkan satu pahala atau satu kebaikkan. Nabi Muhammad SAWpun pernah memberikan penekanan terhadap hal penerimaan hasil ijtihad pemimpin, jika sudah dilakukan dengan prosesnya yang benar. “Jika seorang pemimpin itu berijtihad, lalu hasil ijtihadnya benar, maka dia mendapatkan dua kebaikan. Namun jikka ternyata hasil ijtihadnya salah, maka dia mendapat satu kebaikan” Sehingga umat muslim Indonesia tidak perlu ragu bahwa salat di hari lebaran akan haram. Karena kalaupun pemerintah salah umatnya tidak menanggung dosa. Hebatnya lagi pemerintah meski salah juga tetap mendapat satu kebaikkan dan pahal karena sudah melakukan ijtihad dengan para ahli agama. Dihari kemenangan ini semua umat dengan ikhlas saling maaf memaafkan di tengah adanya perbedaan. Apapun perbedaan itu semua sepakat bahwa lebaran adalah 1 syawal. Selamat lebaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun