Pemerintahpun selalu dituding bahwa bila pemerintah salah dalam penentuan tersebut maka pemerintah harus menanggung dosa dari jutaan umatnya. Umat muslim di Indonesia tidak perlu kawatir pemerintah salah dalam menentukan masuknya bulan puasa dan hari lebaran. Bila pemerintah salah dalam penentuan tersebut maka umat muslim yang mengikutinya tidak akan menanggung dosanya. Bila pemerintah salah dalam penentuannya maka pemerintah sendirilah yang akan menanggungnya. Tetapi bila pemerintah salah dalam penentuan tersebut setelah melalui proses ijtihaj para ahli di negaranya justru pemerintah akan mendapatkan satu pahala atau satu kebaikkan. Nabi Muhammad SAWpun pernah memberikan penekanan terhadap hal penerimaan hasil ijtihad pemimpin, jika sudah dilakukan dengan prosesnya yang benar. “Jika seorang pemimpin itu berijtihad, lalu hasil ijtihadnya benar, maka dia mendapatkan dua kebaikan. Namun jikka ternyata hasil ijtihadnya salah, maka dia mendapat satu kebaikan” Sehingga umat muslim Indonesia tidak perlu ragu bahwa salat di hari lebaran akan haram. Karena kalaupun pemerintah salah umatnya tidak menanggung dosa. Hebatnya lagi pemerintah meski salah juga tetap mendapat satu kebaikkan dan pahal karena sudah melakukan ijtihad dengan para ahli agama. Dihari kemenangan ini semua umat dengan ikhlas saling maaf memaafkan di tengah adanya perbedaan. Apapun perbedaan itu semua sepakat bahwa lebaran adalah 1 syawal. Selamat lebaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H