Mohon tunggu...
Sandi Aprilian
Sandi Aprilian Mohon Tunggu... Wiraswasta - wirausaha

Astrophile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terpikat karena Pantun Gombal Agen Asuransi Kendaraan

11 Februari 2023   19:46 Diperbarui: 11 Februari 2023   20:15 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar (istock.com)

17 Januari 2023, hari yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba juga, dia datang menghampiri. Tepat di hadapanku dia berlutut dan mengambil sesuatu di belakang saku celananya. Dia keluarkan kotak kecil berwarna merah. Kemudian tangan kanannya membuka kotak tersebut dan 

"Arini, will you marry me?"

Oh my god.... Akhirnya hari ini datang juga, pangeran yang aku idam-idamkan sebagai suami, ayah dari anak-anakku kelak,  akhirnya memberanikan diri melamarku. Aku ambil cincin emas dari kotak tersebut dan memasangkannya di jari manisku, kemudian si pangeran berkata "kak.. Kakk... bangun kak...udah pagi!"

Eugh.. kesalnya, ternyata semua itu cuma mimpi, adik ku "Arial" tak biasanya dia  membangunkanku pagi-pagi. "Kak ayoo bangun" Arial terus memaksaku untuk segera beranjak dari kasur. "Ehmm adekk, apa sih gak biasanya bangunin kakak" aku menggerutu. "Ayoo pokoknya bangun dulu" setelah terbangun Arial langsung menutup kedua mataku dengan tangannya.

Dari kamar, melewati ruang tamu, terus ke teras depan rumah. Di tengah-tengah perjalanan "dekk mau apa sih ini?" tanya ku pada arial. "Udah tunggu aja kak" jawab Arial. Setelah tiba di teras rumah, Arial menghitung mundur "siap yah.. 3 2 1" Arial membuka kedua tangannya.

"Happy birthday to you, happy birthday to you" aku terkejut ayah, ibu dan bibi berada di depan rumah sambil bernyanyi. Aku terheran "Wahh ada apa ini siapa yang ulang tahun yah, bu?" "yang ulang tahun kamu lah sayang" ucap Ibu sambil cipika-cipiki. Kemudian aku menjelaskan kepada mereka berdua "hah!! Kan ulang tahun ku 21 Januari, ayah ibu kecepetan 4 hari"

Ayah menjelaskan sambil mengelus-elus bahu kiri ku "iya, ayah tahu, tapi kan tanggal 21 nanti ayah sudah dinas ke Australia. Lagian kadonya juga nyampe tadi malam, tuh" ayah melirik kado yang  berada di parkiran belakang.

Alangkah terkejutnya aku, di ulang tahun ku yang sudah menginjak 24 tahun, ayah menghadiahi mobil yang telah aku impikan. Mobil bertipe 'city car' keluaran terbaru dengan warna favoritku 'putih', aku yang masih tidak percaya kembali bertanya "ayah, beneran ini kado buat kakak?" "iya kak" jawab singkat ayah.

19 Januari, di rumah

Dua hari kemudian di pagi hari, ayah yang telah berada di Australia menghubungiku yang sedang siap-siap berangkat ke kantor

"iya yah kenapa?"

"kak, nanti ke 'cahaya perak' yah" perintah ayah

Aku terheran kenapa ayah menyuruhku mengunjungi perusahaan asuransi "hah emang kenapa kakak harus ke sana yah?"

"Bikin asuransi kendaraan, mobil kan belinya 'cash' otomatis asuransinya terpisah"

"Aduh.. ayah nanti-nanti lagi deh.." aku mengeluh

Ayah berkata "Kak, kakak itu kan baru belajar mengemudi, kakak waktu pake mobil ayah aja banyak goresan sama penyok nabrak ini itu"

"Yah itu kan waktu baru-baru sekarang kakak udah mahir kok"

Ayah kembali memperjelas alasannya "kak, itu sekarang udah jadi mobil kakak, otomatis mobil itu jadi tanggung jawab kakak, untuk mengantisipasi kalau nanti mobilnya penyok atau lebih parah 'amit-amit yah' semua kerusakan kakak yang tanggung. Ayah gak mau ikut campur sama kerusakannya. Satu titik penyok itu Rp 300.000 loh kak, bisa lebih juga. Untuk mengantisipasi harganya tidak terlalu mahal, daftarkan asuransi!" 

 "Iya, ayah..nanti kakak izin dari kantor" aku terpaksa mengikuti keinginan Ayah.

Jam 10.30, di kantor

Aku lihat jam di dinding menunjukan tak beberapa lama lagi jam istirahat. Aku meminta izin kepada bos di jam istirahat nanti untuk mendatangi kantor asuransi. "Pak, Arini izin keluar kantor nanti di jam istirahat" si bos bertanya "mau kemana rin?" 

"mau bikin asuransi kendaraan pak"

Kemudian Ibnu teman kantor ku berkata "pasti lu beli mobil, cash yah?" "Iya kok tahu"

Kemudian si bos menjelaskan "kalau mobil cash itu gak dapat asuransi, kecuali kalau beli kredit baru dapat" 

"Lah kok bisa beda gitu sih" kemudian si bos menjelaskan lebih rinci, aku menatapnya dengan serius

"Sudah wajib, mobil kredit itu diasuransikan. Karena bisa meringankan buat pihak krediturnya juga kaya kerusakan atau kehilangan. Bisa diklaim"

Si bos kemudian menyuruhku untuk mendatangi kantor asuransi saat itu juga "mending kamu berangkat sekarang aja deh rin, soalnya kalau kamu datang ke sana di jam istirahat pasti di sana juga kamu harus nunggu mereka beres istirahat juga. Asuransi kendaraan itu penting loh, udah biarin ini kerjaan di handle sama Ibnu dulu "

Ibnu pun tidak keberatan "Iya, rin biar gue yang handle sementara" saat itu juga aku bergegas mendatangi kantor asuransi.

Pukul 11.00 kantor Asuransi "cahaya perak"

"Selamat siang mbak bisa saya bantu" sapa teller

"Iya, saya mau bikin Asuransi kendaraan mobil"

"Oh boleh mbak, kalau begitu silahkan di isi dulu formulirnya nanti akan dibantu sama Bapak Dicky, lagi kebelakang dulu sebentar"

Tidak lama setelah itu, muncul sosok pria tinggi dengan badan berisi kulit putih seperti pangeran yang ada di mimpiku waktu itu. "Duhh senengnya ketemu cowok cakep" aku berucap dalam hati. Kemudian pria tersebut duduk dan berkata "Arini" dengan tangan menunjuk ke arahku

Aku terkejut 'sang pangeran' mengenaliku "hmm siapa yah?" 

"Ini aku Dicky, temen SD kamu" 

Lantas aku jadi teringat dengan teman SD ku yang berbadan gendut dan selalu ku ledek "ndutt" sekarang dia 'bertransformasi' menjadi seperti oppa oppa di drama korea. "Oh iya Dicky SD, kamu udah gak gendut yah sekarang" "Iya aku kan work out rin" jelas Dicky. Kemudian dia bertanya maksud kedatanganku "oh iya kamu ada perlu apa ke sini Rin?"

"ini ki, aku mau bikin asuransi mobil" kemudian Dicky menawarkan makan siang sambil menjelaskan tentang asuransi kendaraan "ekh gimana kalau kita ngobrolnya sambil makan siang aja rin, di seberang ada rumah makan"

"Oh iya boleh deh" aku pun dengan senang hati mengiyakan ajakan 'Oppa' Dicky

11.20 rumah makan seberang "Cahaya Perak"

Kita memilih makanan masing-masing kemudian duduk menunggu makanan tersebut sedang digoreng.

"Ekh ki, kamu udah lama kerja di 'Cahaya Perak'?" aku bertanya

"Enggak kok baru 2 bulan, 2 tahun kemarin aku kerja di koperasi" jawab Dicky

"Lah kok berhenti, udah 2 tahun loh lumayan"

"Iya, karena udah gak sejalan sih sama bos nya, kita sempat berseteru, tapi udah damai lagi kok minggu kemarin aja aku datang ke nikahannya"

baca juga : Hadiah Pernikahan Mantan

Setelah mendengar penjelasan tersebut kita berbicara tentang pengajuan asuransi mobilku. Dicky menjelaskan jenis-jenis Asuransi yang bisa dipilih seperti All Risk dan Total Loss Only (TLO)

Kemudian aku memilih jenis All Risk karena menurut penjelasan Dicky jenis tersebut mencakup klaim kerusakan ringan berat dan kehilangan. Polis pun segera Dicky buat.

21 Januari

Indah warna-warni

Batu di gurun

Untuk Arini

Selamat ulang tahun

Pesan whatsapp dari 'Oppa' Dicky mengucapkan kata selamat dengan pantun, cara yang unik untuk seorang agen asuransi kendaraan berwajah artis K-Pop. Padahal kita baru bertemu dua hari yang lalu, tapi keakraban kita terjalin begitu cepat. Lalu aku jawab dengan pantun juga.

Pagi-pagi ketiban rezeki

Terima kasih oppa Dicky

Hari-hari pun berlalu, aku dan Dicky semakin dekat. Dicky selalu memiliki cara yang unik untuk mendapatkan perhatianku. Seperti saat aku kesal dia selalu menenangkanku lewat pantun gombal 

Mengupas kedondong

Dengan seadanya

Jangan bete dong

Nanti hilang cantiknya

"Huh pantun apaan tuh" aku mengeluh

"Namanya juga pantun dadakan rin, biar si cantik gak bete" jawab Dicky

Setiap aku pergi bekerja, kadang aku ingin sekali diberi pantun olehnya

Anak ke satu

Ingin di manja

Wahai ratu

Selamat bekerja

Setiap malam sebelum tidur

Gitar akustik

Jatuh ke kolam

Arini cantik

Selamat malam

Satu minggu kemudian Dicky mulai mengungkapkan perasaannya kepadaku, lalu kita resmi menjadi sepasang kekasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun