Kita dapat menggolongkan dalam 2 kategori dalam study kasus mereka ini.
1. Gita Savitri, Maudy Ayunda dan Eyang Habibie mereka kuliah dengan biaya sendiri. It means, mereka memang memiliki fasilitas yang sangat baik dengan dukungan finansial yang sangat besar.
2. Jerome Polin dan Tasya Kamila. Dua orang perah beasiswa ini. Jika kita telsik jauh mereka sejak memang sudah les sana-sini, pribat ini itu.
Persamaan mereka adalah: MEREKA ORANG MENENGAH ATAS.
--
Sedangkan, anak-anak kampung seperti aku akan sangat sulit untuk bisa sampai di posisi ini. Bukan tidak mungkin ya, I have proven it! Bayangkan anak anak kampung yang jangakan buat les, mau sekolah aja buku tidak bisa beli, fasilitas sekedar laptop tidak ada, boro-boro buat belajar ini itu. Setelah pulang harus cari uang, bantu orang tua. Di sisi lain kondisi sekolah di kampung yang akses informasi sangat sedikit dan kulitas guru yang kurang baik.
--
Ini adalah kondisi aktual pendidikan kita. Jadi, ya selama kita tidak memperbaiki kualitas tenaga pendidik di kampung yang kumpulan orang pinggir seperti saya, harapan untuk membrantas rantai kemiskinan akan semakin jauh. Karena kemiskinan berbending lurus dengan tingkat pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H