Mohon tunggu...
Chai Ting Ting
Chai Ting Ting Mohon Tunggu... -

Apa adanya saya... :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nek... Simbok Kapan Pulang...

30 Juli 2011   18:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu makan yang banyak ya, ini kan puasa pertama mu" ucap Nyi Yabi sembari menuangkan beberapa sendok sayur kangkung ke piring cucunya Maeroh.

Tapi kemudian Nyi Yabi terheran menatap cucunya yang hanya memukul-mukulkan sendok ke piring tanpa memakan nya.

"eh..koq ndak makan toh, kenapa nduk ?" Nyi Yabi mencoba menerka apa yang dipikirkan Maeroh

"Maeroh ndak  jadi puasa nek..." sambil cemberut

"loh..koq ndak  jadi piye toh..?"

(masih cemberut)... "Nek... simbok kapan pulang nya sih... Maeroh kan kangen, dulu Simbok pernah bilang mau temani Maeroh makan Sahur tahun ini, tapi koq Simbok malah pergi.. Simbok ngapusi..."

(Sambil menyendok nasi untuknya sendiri) ... "Simbokmu itu kan pergi untuk bekerja, ya.. buat kamu juga, kan tahun depan kamu sudah harus masuk sekolah toh, kalau Simbokmu itu ndak pergi kerja, lalu siapa lagi nanti yang membiayai sekolahmu."

"Tapi kan Simbok bisa kerja dekat sini aja nek, kaya mbok nya Dusmin itu yang punya warung tau ibunya Slamet itu yang kerja jahit baju"

"Maeroh.. Simbokmu itu kan ndak sekolah, dia ndak punya ilmu seperti mboknya Slamet, dan juga simbokmu itu ndak punya uang banyak buat bikin warung kaya mboknya Dusmin, makanya Simbokmu pergi ke Arab kerja disana, karena cuma disana yang bisa terima tenaga dia dan dikasih uang banyak"

"Tapi Maeroh kesepian nenek... Maeroh kangen simbok" mata Maeroh mulai berkaca-kaca dan mulai menangis

(menghampiri Maeroh dan memeluknya hangat).... "cup..cup.. kan ada nenek... kamu jangan nangis ya.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun