Mohon tunggu...
Sanam
Sanam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Penulis

Memiliki minat dalam kepenulisan dan kreativitas, baik dari segi isu-isu sosial, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, inovasi teknologi dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Greum Asem: Kuliner Berkuah Tradisional Banten dari Masa Kelam

17 September 2024   21:03 Diperbarui: 17 September 2024   21:10 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuaca yang tak menentu, kadang terik di pagi hari dan tiba-tiba hujan deras di sore hari, menjadi fenomena yang umum belakangan ini. Dalam kondisi seperti ini, menikmati makanan berkuah yang hangat bisa menjadi pilihan sempurna untuk memanjakan lidah sekaligus menghangatkan tubuh. Salah satu kuliner Nusantara yang sangat pas untuk cuaca seperti ini adalah "Greum Asem" khas Banten. Makanan tradisional ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki cita rasa yang unik dan menyehatkan. 

Banten, sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan sejarah, juga memiliki kuliner yang tak kalah menarik. Salah satu hidangan khas yang patut dicoba adalah Greum Asem, makanan berkuah asam yang segar, lezat, dan penuh cita rasa Nusantara. Hidangan ini sering kali menggunakan bahan utama berupa ayam, bebek, atau unggas lainnya, dengan kuah yang memadukan rempah-rempah dan asam segar dari buah belimbing wuluh atau asam jawa. Hidangan ini bukan hanya sekadar kuliner biasa, tetapi juga menjadi simbol kekayaan kuliner tradisional Banten yang layak dilestarikan.

Asal Usul dan Sejarah Greum Asem

Pada awalnya, Greum Asem lahir dari kebutuhan masyarakat Banten yang sebagian besar hidup dalam keterbatasan ekonomi, terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Masyarakat Banten pada masa lalu banyak yang berprofesi sebagai petani, nelayan, atau bekerja dalam sektor agraris lainnya. Ketersediaan bahan pangan sering kali terbatas, sehingga masyarakat harus memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka.

Daging unggas seperti ayam dan bebek, yang saat itu dipelihara secara tradisional, menjadi salah satu sumber protein utama bagi masyarakat. Namun, tidak setiap hari mereka bisa mengonsumsi daging dalam jumlah besar. Oleh karena itu, mereka mengembangkan cara memasak yang memaksimalkan rasa dan kelezatan, meskipun menggunakan bahan yang sederhana.

Greum Asem lahir dari kreativitas dalam mengolah bahan-bahan yang mudah ditemukan di alam sekitar. Belimbing wuluh dan asam jawa, dua bahan yang tumbuh subur di pekarangan rumah, menjadi komponen utama yang memberikan rasa asam pada hidangan ini. Selain itu, masyarakat menggunakan rempah-rempah lokal yang tersedia, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan serai, untuk memberikan aroma dan cita rasa khas pada hidangan ini. Dengan bahan yang sederhana namun kaya rasa, Greum Asem menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin menikmati hidangan lezat tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Sejarah Greum Asem tidak lepas dari perkembangan budaya dan ekonomi masyarakat Banten. Pada masa kolonial Belanda, banyak masyarakat Banten yang hidup dalam kemiskinan dan harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini mendorong mereka untuk mencari cara agar makanan tetap enak dan bergizi meski dengan bahan yang terbatas.

Pada waktu itu, daging ayam kampung atau bebek hanya dikonsumsi pada acara-acara tertentu atau ketika ada hajatan. Namun, ketika masyarakat berhasil memelihara ayam dan unggas lain, mereka mulai mengolahnya dengan cara yang sederhana tetapi tetap menghasilkan cita rasa yang lezat. Untuk memperkaya rasa, mereka menambahkan bumbu-bumbu lokal yang murah dan mudah didapat, serta belimbing wuluh atau asam jawa sebagai sumber rasa asam.

Seiring berjalannya waktu, Greum Asem mulai dikenal sebagai salah satu makanan khas yang sering disajikan dalam berbagai acara, seperti kenduri, pernikahan, dan upacara adat. Meski berasal dari kalangan masyarakat miskin, hidangan ini menjadi bagian dari warisan budaya kuliner Banten. Bahkan, di kalangan masyarakat yang lebih berada, Greum Asem tetap diminati karena kelezatan dan kesegarannya.

Greum Asem merupakan salah satu makanan tradisional Banten yang sudah ada sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun. Nama Greum Asem sendiri diambil dari dua kata, yakni "greum" yang merujuk pada kuah atau kaldu, dan "asem" yang mencerminkan rasa asam dari kuahnya. Hidangan ini sering kali dihidangkan sebagai makanan sehari-hari atau untuk acara-acara khusus seperti hajatan, kenduri, atau perayaan adat.

Hidangan ini memadukan bahan-bahan segar yang mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional. Di Banten, Greum Asem sering kali dibuat dengan menggunakan daging unggas seperti ayam atau bebek, meski tidak jarang juga dimasak dengan daging sapi atau ikan, tergantung pada selera dan ketersediaan bahan. Ciri khas utama dari hidangan ini adalah kuahnya yang kaya rempah, berpadu dengan rasa asam yang segar.

Bahan Utama: Ayam, Bebek, atau Unggas Sejenisnya

Dalam membuat Greum Asem, bahan utama yang sering digunakan adalah ayam atau bebek. Kedua jenis unggas ini dipilih karena dagingnya yang kaya rasa, serta teksturnya yang empuk setelah dimasak dengan teknik tradisional. Ayam kampung sering kali menjadi pilihan karena dagingnya lebih kenyal dan memiliki cita rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam broiler. Sementara itu, bebek memberikan sentuhan yang lebih kaya dengan rasa gurih khas yang sulit ditandingi.

Jika menggunakan ayam sebagai bahan utama, pastikan untuk memilih ayam yang segar agar kuahnya lebih lezat. Ayam atau bebek biasanya dipotong menjadi beberapa bagian sebelum dimasak dalam kuah asam yang kaya rempah. Daging dimasak perlahan dalam kuah hingga benar-benar empuk dan meresap rasa asam segar dari kuah.

Rahasia Rasa: Kuah Asam yang Menyegarkan

Hal yang membuat Greum Asem begitu istimewa adalah kuahnya yang asam namun tetap segar. Rasa asam dalam Greum Asem umumnya diperoleh dari dua bahan utama, yaitu belimbing wuluh dan asam jawa. Keduanya memberikan rasa segar yang menyegarkan, sangat cocok dinikmati dalam cuaca panas atau saat hujan turun, memberikan kehangatan di setiap seruput kuahnya.

Selain itu, kuah Greum Asem juga dibuat dengan menggunakan bumbu-bumbu Nusantara yang khas seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, dan daun salam. Bumbu ini ditumis hingga harum, lalu dimasak bersama dengan daging unggas hingga kaldu terbentuk. Tambahan cabai rawit utuh bisa memberikan rasa pedas yang menggigit, tetapi tidak dominan, sehingga memberikan keseimbangan yang pas antara pedas, asam, dan gurih.

Cara Membuat Greum Asem Khas Banten

Berikut adalah resep Greum Asem khas Banten yang menggunakan ayam sebagai bahan utama. Tentunya, kamu bisa menggantinya dengan bebek atau unggas lain sesuai selera.

Bahan-bahan:

  • 1 ekor ayam kampung, potong menjadi beberapa bagian
  • 5 buah belimbing wuluh, iris tipis
  • 3 buah asam jawa, rendam dengan sedikit air
  • 6 siung bawang merah, iris tipis
  • 4 siung bawang putih, memarkan
  • 2 ruas jahe, memarkan
  • 2 ruas lengkuas, memarkan
  • 3 lembar daun salam
  • 2 batang serai, memarkan
  • 5-10 cabai rawit utuh (sesuai selera)
  • Garam dan gula secukupnya
  • 2 liter air

Cara Membuat:

  1. Tumis Bumbu: Panaskan sedikit minyak dalam wajan, lalu tumis bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan serai hingga harum.

  2. Rebus Ayam: Setelah bumbu harum, masukkan potongan ayam kampung dan aduk hingga ayam berubah warna. Tambahkan daun salam dan cabai rawit utuh, lalu aduk rata.

  3. Tambahkan Air: Tuangkan air ke dalam wajan, kemudian masak hingga mendidih. Setelah mendidih, kecilkan api dan masak ayam hingga empuk.

  4. Tambahkan Asam: Masukkan belimbing wuluh dan air rendaman asam jawa. Aduk rata dan masak hingga kuah sedikit menyusut dan rasa asam dari belimbing wuluh dan asam jawa meresap ke dalam kuah.

  5. Bumbui: Tambahkan garam dan gula secukupnya untuk menyeimbangkan rasa asam dan gurih. Cicipi kuahnya untuk memastikan rasa sudah pas.

  6. Sajikan: Setelah ayam benar-benar empuk dan kuah meresap, Greum Asem siap disajikan. Hidangan ini paling nikmat disantap selagi panas bersama nasi putih hangat.

Mengapa Greum Asem Begitu Disukai?

Ada beberapa alasan mengapa Greum Asem menjadi favorit bagi masyarakat Banten dan bahkan bisa dinikmati oleh pecinta kuliner dari daerah lain:

  1. Rasa yang Unik dan Segar: Kombinasi asam segar dari belimbing wuluh dan asam jawa membuat hidangan ini berbeda dari hidangan berkuah lainnya. Rasa segar ini sangat cocok dinikmati dalam berbagai cuaca, terutama ketika ingin sesuatu yang ringan tapi tetap mengenyangkan.

  2. Kaya Akan Rempah Nusantara: Seperti kebanyakan kuliner tradisional Indonesia, Greum Asem sarat dengan bumbu dan rempah yang tidak hanya menambah cita rasa, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Jahe, lengkuas, dan serai yang digunakan dalam masakan ini, misalnya, diketahui baik untuk pencernaan dan membantu menjaga daya tahan tubuh.

  3. Mudah Dibuat: Meski tampak rumit, sebenarnya membuat Greum Asem cukup mudah. Bahan-bahannya mudah didapatkan di pasar tradisional, dan proses memasaknya relatif sederhana, sehingga bisa dicoba di rumah.

  4. Fleksibilitas Bahan Utama: Selain ayam, kamu bisa mengganti bahan utama dengan bebek, daging sapi, atau bahkan ikan, tergantung selera. Setiap pilihan akan memberikan karakter yang berbeda pada hidangan, tetapi tetap mempertahankan cita rasa asam yang khas.

Greum Asem: Hidangan Berkuah yang Cocok di Segala Cuaca

Greum Asem adalah salah satu contoh keanekaragaman kuliner Nusantara yang luar biasa. Hidangan ini menyajikan rasa yang kaya, segar, dan penuh dengan bumbu rempah yang membuatnya cocok disantap di segala cuaca. Baik di saat hujan deras atau di tengah panas terik, Greum Asem tetap bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi penikmatnya.

Jika kamu adalah penggemar kuliner berkuah atau hanya ingin mencoba sesuatu yang baru, Greum Asem khas Banten layak untuk dicoba. Selain lezat, hidangan ini juga membawa warisan kuliner yang kaya dari tanah Banten yang perlu terus dilestarikan dan dinikmati oleh generasi berikutnya.

Penutup

Greum Asem khas Banten adalah salah satu warisan kuliner yang perlu dilestarikan. Keunikan rasa dan kesederhanaan dalam penyajiannya membuatnya menjadi hidangan yang cocok dinikmati kapan saja, terutama di cuaca yang tak menentu seperti sekarang. Dengan cita rasa yang asam, manis, pedas, serta aroma rempah yang kuat, Greum Asem mampu memberikan kehangatan dan kenikmatan yang luar biasa.

Bagi kamu yang belum pernah mencicipinya, Greum Asem wajib dicoba! Entah itu membuatnya sendiri di rumah dengan resep sederhana atau mencicipinya di warung khas Banten, hidangan ini pasti akan memanjakan lidah dan menghangatkan hati.

Selamat mencoba dan menikmati kelezatan Greum Asem!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun