skripsi" sering kali dianggap sebagai batu loncatan menuju gelar sarjana yang paling umum. Namun, apa yang terjadi ketika skripsi tidak diwajibkan?
Dalam dunia pendidikan tinggi, istilah "Pada dunia pendidikan tinggi saat ini, terdapat banyak jalan menuju gelar sarjana yang mungkin tidak selalu melibatkan penulisan skripsi.Â
Meskipun penelitian skripsi telah lama menjadi elemen penting dalam proses akademik, beberapa institusi pendidikan tinggi telah mulai mengakui bahwa tidak semua mahasiswa memiliki minat atau bakat dalam penelitian formal.
Namun, bagi sebagian mahasiswa, ini bisa menjadi peluang yang menarik, sementara bagi yang lain, mungkin terasa seperti sebuah dilema.
Artikel ini akan menjelajahi problematik yang muncul ketika jalan menuju gelar sarjana tidak melibatkan penulisan skripsi.Â
Pandangan
Pendidikan tinggi adalah tahapan penting dalam kehidupan akademik. Bagi sebagian besar mahasiswa, langkah terakhir menuju gelar sarjana adalah menulis skripsi.
Namun, ada sejumlah universitas dan program pendidikan tinggi yang mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel, dengan tidak mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan.
Ini adalah apa yang disebut sebagai "jalan tak biasa" menuju gelar sarjana.Â
Ketika skripsi tidak diwajibkan, banyak mahasiswa merasa memiliki kebebasan lebih dalam menentukan jalan akademik mereka.
Sebagai alternatif, mereka dapat memilih dari berbagai opsi yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan karier mereka.
Salah satu jalan yang semakin populer adalah proyek berbasis praktik.