Mohon tunggu...
Samuel Edward
Samuel Edward Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta dunia literatur, pecinta kopi, pecinta satwa khususnya anjing, pecinta alam. Dan semua itu dalam stadium 4 dan grade 4!

Tugas yang kuemban adalah membawa dan membuat mulia nama Bos-ku di mana pun aku hidup, apa pun yang aku lakukan, kepada siapa pun yang aku temui, kapan pun waktu dan kesempatannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Petir

27 Agustus 2018   17:17 Diperbarui: 27 Agustus 2018   17:21 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber foto: www.shutterstock.com)

Semua tampak membahagiakan. Semua rintangan seolah tak berarti bagi pasangan yang dimabuk asmara dan bersemangat menyongsong hidup baru ini. Segalanya beres.... Setidaknya hingga malam ini....

Kini petir membawa Wita kembali. Foto masih dalam genggaman. Wisnu masih terlelap. Malam masih panjang. Kamar hotel tetap sunyi, hanya diterangi lampu tidur. Tapi benak Wita penuh gemuruh guntur dan kilatan cahaya petir yang akhirnya berubah menjadi ledakan dahsyat! Wita tersungkur di lantai. Foto terlepas. 

Di dalamnya tampak empat orang sedang berpose dengan latar menara Eiffel. Tiga laki-laki, satu perempuan. Semua dikenal Wita. Ada sesuatu dalam foto itu yang menimbulkan semua hiruk-pikuk model parade --atau perang-- dalam pikiran Wita. Bukan menara Eiffel. Tapi keempat orang tersebut. Pria yang satu adalah Wisnu.

Namun gambar keempat orang itu hanyalah kutub positif. Sedangkan kutub negatifnya, yang menyalakan percikan kilat saat bersentuhan dengan kutub positif, adalah tulisan di belakang foto: "Kenangan di Paris dengan Papa Wahyu, Mama Wati, dan Om Wito"!

Dan seketika semua menjadi senyap dan gelap-gulita.........!

_________________________________________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun