Sejak awal aku sudah tahuÂ
kita pasti bertemu lagi
Waktu tidak sejahat yang kau pikirkan
Harusnya kau pun begitu
manipulasimu atas kenangan hanya berakhir  sia-sia
Tak pernah aku mencarimu, apalagi merindu
Hanya saja, sepotong sisa warna belasan tahun lalu
memang bukan sekedar basa-basiÂ
dalam panjangnya perjalanan kita
Sedikitpun aku tak terkejut
mendadak kau hadir, persis di depan mataku
Semua biasa saja
seperti warna baju yang biasa kau kenakan dulu
Mengapa kau takut untuk belajar
Melepaskan adalah kebahagiaan
Kebebasan adalah kekuatan
Memaafkan adalah kedewasaan
Hentakan kakimu bisa saja menjauh
Pergilah sejauh yang kau bisa
tapi kelak kau berhenti dan mengakui
sungguh sakit berlari sembari memeluk kepedihan
Pada satu detik mata kita bertemu
kuharap cukup terangkai sebuah kata maaf
Tubuhmu masih sama, aku pun demikian
hanya keputusan itu yang kini menjauhkan kita
Tahun-tahun telah melupakan namamu
namun setidaknya kita masih baik-baik saja
tanpa perlu mengenang sebaris cerita
yang kini entah berada dimana
Jadi, seandainya esok  mempertemukan kita kembali
Kuharap masih ada tangan yang saling menjabat
tanpa kata-kata
tanpa rasa
hanya dua pasang mata yang saling menatap
dan desah yang kita simpan rapat-rapat
dalam sebuah bingkai rahasia.
Jakarta, 13 Januari 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI