Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

State of The Art Perguruan Tinggi Negeri?

2 Agustus 2019   16:23 Diperbarui: 2 Agustus 2019   16:57 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai fenomenan lapangan tersebut kemudian dikupas habis di dalam kelas. Tak jarang beberapa dari aktor pembangunan tersebut diundang menjadi pembicara di kelas, dimana pemikiran,  alternatif, solusi, dan inovasi mereka dijadikan sebagai bagian referensi pembelajaran kajian-kajian pembangunan.

Tidak hanya itu, perkuliahan jarak jauh (remote lecture) bersama kampus luar negeri juga menjadi pembuka mata sekaligus ajang belajar bersama dengan mahasiswa internasional. 

Pada saat saya kuliah di ITB, remote lecture dilaksanakan selama satu semester, yang dipandu oleh beberapa profesor dari Kyoto University Jepang.  

Oleh karena itu, dapat menyelesaikan pendidikan di Magister Studi Pembangunan ITB adalah sebuah hal yang sampai saat ini saya syukuri. Para dosen senior tersebut adalah pendidik terbaik yang pernah mengajar saya di dunia kampus. 

Dengan hormat saya menyebutkan nama-nama di antaranya Prof. Widyo Nugroho (almarhum), Dr. M. Tasrif, M.Eng, Dr. Sonny Yuliar, Ph.D, Dr. Indra B. Syamwil, Ph,D, Dr. Iwan Kustiwan MT, Dr. Indah Widya Astuti, Ph.D, Dr. Yasraf A. Piliang, M.A, dan para dosen lainnya. Belakangan ini, yang saya tahu bahwa jumlah dosen Magister Studi Pembangunan ITB sudah semakin banyak.

Sampai saat ini, khususnya dalam dunia pekerjaan yang saya geluti di sektor pemerintahan, ada banyak sekali -- tidak hanya ilmu dan teori -- namun juga nasehat dan petuah yang disampaikan menjadi pegangan dalam memahami, mencari solusi, dan cara berpikir atas berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Figur-figur guru tersebut menjadi inspirasi dalam kesederhanaan, sikap, intelektual, dan pengabdian mereka.  

Berbicara tentang mereka saya teringat sebuah buku berjudul Tuesday With Morrie karya Mitch Albom. Buku tersebut tentang perkuliahan terakhir Mitch bersama dosennya Prof. Morrie Schwartz, ketika sang dosen tersebut hidupnya sudah tak lama, karena mengidap penyakit amyotropic lateral sclerosis (ALS), atau penyakit Lou Gehrig, sebuah penyakit ganas, tak mengenal ampun, yang menyerang sistem saraf. 

Buku tersebut menggambarkan identitas dan pengaruh seorang guru tidak pernah berakhir, bahkan sampai akhir hayatnya. Kalimat Henry Adams sebagaimana dikutip pada buku Tuesday With Morrie yang sangat saya sukai "Pengaruh seorang guru bersifat kekal; ia tak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir."

Terakhir (tidak bermaksud iseng mengomentari), mengenai ide atau usulan mendatangkan rektor asing, saya memberikan sedikit komentar. 

Pertama, peringkat kampus dunia hanya akan berarti jika kampus tersebut mampu mencerahkan peserta didiknya. Mencerahkan artinya bukan sekedar menumbuhkan sebuah cara berpikir kritis dan solutif, namun juga membentuk karakter dan moralitas yang tinggi. Pemeringkatan semoga tidak terjebak dalam pemenuhan syarat administratif dan ketersediaan sarana dan prasarana saja.

Kedua, untuk membenahi kualitas kampus sangat dipengaruhi kualitas dosen. Jika hal ini tidak disentuh dengan tepat (rekrutmen dosen, pengembangan, penelitian, dan pengabdian) maka upaya pembenahan kampus tidak akan bermakna. Mampukan Kementerian Riset Dikti melakukan reformasi dosen PTN di tanah air? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun