Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian pada Pucuk Pinus

27 Desember 2018   17:54 Diperbarui: 27 Desember 2018   18:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mulut ini dipaksa bercerita

sudah tumpah ruah kata-kata di jalanan ini

Namun aku lebih menikmati

nyanyian burung gereja yang menggoda di pucuk pinus 

Mengapa sulit berbagi sepi, tanyanya

aku tersenyum saat itu tanpa gumam

Jika senja mulai bertanya seberapa kuat rindu ini

aku akan mengajaknya tertawa,

mentari jingga di ufuk barat itu mengerti artinya

tanpa perlu  mengumbar kata

Biar kusisipkan saja sebaris rasa 

pada bias sinarnya, hangat menembus ruang sukma

Betapa banyaknya pelajaran yang ingin kupetik

dari semesta maha kaya ini,

yang memberi dengan cuma-cuma

kepada mereka yang tekun bertanya

tanpa pernah menggungat

Hanya sepenggal puisi  kini kupersembahkan

kepada pucuk-pucuk pinus yang kian merapat

tanpa mengingat apa saja yang telah kudapat

Dia yang tetap setia, teman seperjalanan

selalu sanggup memberiku jawab.

Bandung, Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun