Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjelang Sore Hujan Datang

15 Desember 2018   20:46 Diperbarui: 15 Desember 2018   21:21 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang sore hujan datang

gemuruhnya memaksaku sejenak berhenti

melihat langit,  wajahku ada di sana

Aku masih kuat pikirku,

masih berani mempermainkan takdir

Bergurau aku pada rintiknya yang jatuh di ujung sepatu

sampai kapan kita sanggup bercanda dengan luka

Bukankah tawaku membuatnya makin terbuka

tanyaku 'tak terjawab angin dingin yang pergi

Kini hujan makin menggila

menghanyutkan semua catatan diri yang tak pernah selesai

Bahkan untuk memulainya pun aku harus berdebat terus,

dengan titik koma ilusi dan mimpi

Kemana perginya keyakinan?

Aku bahkan tidak pernah mengenalnya

 

Hujan mulai berhenti

Kutelusuri sendiri jalan yang basah

Di setiap langkah berharap dapat kulepaskan

letih yang terus menempel di telapak kaki

sambil kupungut satu persatu memori yang tersisa, masih berserakan

Bahagia atau sedihkah aku saat ini, aku tak peduli.

Tiba-tiba aku rindu hujan kembali datang

untuk membasuh semua pertanyaan

dan berharap kembali menjadi Aku

Ya, Aku dan hujan

hanya ada kami saling metatap.

[Jakarta, Desember 2018]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun