di kamar ini sedang diracik mimpi-mimpi
bumbunya tawa dan tangis
diiringi musik dan nyanyian doa
dia tahu kepada siapa harus berharap
hanya dia yang tahu..
mengapa aku masih termangu
melihat gedung-gedung nan tinggi
saat angin sore mulai menyangsikan
kaki ini apa masih bisa diajak kompromi dengan logika
sunyi kembali menggelayut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!