Gilgaverse QDS
Setelah data banyak terkumpul pada " tangki  data " atau server data yang besar ini dapat stabil dan menerima data secara normal. Maka pada saat itu proyek Gilgaverse / proyek keabadiaan mulai berjalan dan berkembang sebagaimana data ini dapat melakukan fungsinya untuk memberikan hasil data yang dapat dipakai oleh manusia bahkan di zaman ini adalah sistem pengambil keputusan yang mulai berlaku secara tetap.
Sistem pengambilan keputusan dalam masa Gilgaverse akan berlaku karena pada masa ini pemikiran manusia bahwa sistem dapat mengambil jalan terbaik berdasarkan data padat yang telah diolah dengan diagram dan alogirtma terbaik untuk kepentingan terbaik yang telah ditetapkan.
Pada sistem Gilgaverse, sistem berlaku dianggap sebagai " tuhan" Â yang tanpa pengecualian dapat memberikan keadilan yang absolute (Â keadilan semu manusia - dibahas dalam " Budaya dan Tatanan Dunia Baru ") Â kepada data atau manusia yang tercatat dalam database mereka. Karena menurut mereka bahwa apa yang diarahkan bahkan keadilan pada data adalah kebenaran objektif yang menjadi tiang yang kokoh.
Bahkan dalam perkembangan selanjutnya nilai manusia seakan ada dibawah nilai data yang menjadi bagian penting dalam pengembangan analisa data seperti data negara dan nilai konspirasi dalam pengembangan data tersebut.
Pada akhirnya manusia sendiri  tidak dapat membedakan kembali mana kebenaran sejati dan mana kebenaran absolut. Karena memang di Metaverse data sebagai pembanding sebuah kebenaran adalah fakta yang tertulis dan tercatat. Data yang tercatat Dan tertulis pada masa Metaverse maupun Gilgaverse mengacu kepada data QDS yang telah terhubung Dan memiliki ribuan data yang tidak dapat dihitung banyaknya. Sehingga siapapun bahkan manusia itu  sendiri tidak menyangkal hal tersebut.
Apa yang terjadi di Gilgaverse 2.0 akan kita bahas dalam pembahasan kita selanjutnya, bahkan karena adanya QDS ini , kedepannya manusia tidak perlu membuat makanannya lagi dengan buah dan sayuran yang ada.  Mereka hanya makan dari ekstrak makan yang ada dalaam bentuk serbuk / bubuk yang dicarikan. Makanan yang di makan hanya biasa saja tetapi ketika makan itu di scan dan makan menjadi makanan yang sangat enak yang dapat dimakan dengan kita berada di dalam  dunia Metaverse maupun Gilgaverse . Hal ini juga mengacu pada indra perasa yang berkembang pada dunia Gilgaverse. Â
Untuk selebihnya akan kita bahas di selanjutnya , lanjut ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H