Mohon tunggu...
Samuel Liputra
Samuel Liputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Researcher

Peneliti tentang segala hal dan berbagi informasi tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Quantum Data Similar

15 Agustus 2022   09:00 Diperbarui: 15 Agustus 2022   09:09 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Hi-Tech. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

             ==>   "Permissioned blockch" dimana sistem membutuhkan approved dari orang / data keamanan tertentu untuk mendapatkan akses dalam transaksi data tersebut.

            ==> "Permissionless blockchains" dimana sistem ini bekerja pada kalangan tertentu dan tidak membuka akses kepada publik sama sekali
 
            ==> " Private blockchains" dimana sistem sangat mengandalkan satu data dimana hanya satu data yang dapat akses data tersebut.

Dari ke 4 metode ini, ada oerbedaan perlakuan terhadap sistem itu sendiri dan membentuk sistem yang atomic menjadi sistem atomic terpusat.  Menurut penggunaannya sistem "Permissionless blockchains" dan " Private blockchains" di persiapkan untuk dokumen data negara Dan keamanan negara. Sedangkan seluruh dokumen negara lainnya mengunakan  " Permissioned blockch" dan "join and validation" digunakan kepada seluruh sistem pada jaringan dunia seutuhnya.  

Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa seluruh data yang ada dilakukan pada 1 jaringan yang sama dan membutuhkan database yang besar. Sehingga dibuatkan sebuah sistem jaringan dan server terbesar pada masa itu. Dan mereka menyebutnya QDS ( Quantum Data Similar).

Quantum Data Similar
Dimana QDS adalah program pengembangan dari produk Blockchain yang diadaptasi agar sistem data yang konfensional dapat menyatakan data yang ada di awal Dan secara pasti akan mengkonversikan ke data "baru" agar bisa digunakan Dan di kembangkan di sistem Baru.

Pada tahun 2020 secara perlahan dan pasti data mulai diubah menjadi data gabungan yang saling terhubung. Apalagi dengan terjadinya pandemic, membuat pengembangan sistem atomic dan atomic terpusat menjadi sebuah keharusan. Hal ini berdampak bukan hanya kepada sosial budaya saja , tetapi pengembangan sistem pengolahan data yang semakin spesifik dan digabungkan dalam satu garis yang sama.

Hal ini secara tidak langsung membuat data yang ada memiliki cabang atomic yang saling terhubung dengan sistem pencatatan dan semuanya terkontrol dalam satu garis lurus.  Sehingga secara mau tidak mau, data yang ada secara perlahan akan mengubah bentuk dari data singular menjadi "multiverse" data. Karena data itu akan berkembang masuk ke dalam beberapa lini dan salah satunya ketika pengembangan data di gilgaverse.

Satu data dan tatanan baru
Pengembangan satu data sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2000 dimana banyak konsep yang sudah dikembangkan dan dicoba dalam pengaplikasian satu data ini. Dan memang dalam kasus tertentu Hal tersebut Masih dianggap tidak masuk akal dan membuang biaya percuma.

Tetapi sering dengan waktu dan perkembangan jaman, secara perlahan dikembangkan teknologi API yang memudahkan untuk saling terkoneksi satu dengan lainnya. Dan sampai beberapa tahu kedepan sistem API ini akan dipakai sebagai salah satu protokel untuk terhubung dan masuk ke sistem yang dipanggil oleh sistem lainnya untuk masuk atau melakukan sebuah transaksi data.

Sebenarnya inti dari sistem atomic adalah pengembangan dan mengkaitkan satu data dengan data lainnya di seluruh dunia agar dapat satu kesatuan data secara menyeluruh dengan single act ( single submission, single data, single information). Dan inilah Quantum Data Similar yang sesungguhnya, dimana satu data dapat berdiri sendiri dan saling terkait satu dengan lainnya.  

Data yang ada akan secara kumuatif berkembang menjadi sistem lengkap dan menjadi dasar pembentukan baseplate yang kuat untuk masuk dalam sistem Metaverse 3.0 yang menuju Gilgaverse.  Dengan pengembangan data yang sangat cepat dan semakin lengkap data , maka data akan semakin padat dan semakin jauh penggunaannya. Sehingga banyak dari pakar data menyebutnya dengan "tambang minyak masa depan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun